Gencar Koordinasi, Pupuk Indonesia Pastikan Ketersediaan di Jawa Tengah

Jum'at, 22 Desember 2023 - 14:13 WIB
loading...
Gencar Koordinasi, Pupuk Indonesia Pastikan Ketersediaan di Jawa Tengah
Pupuk Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani. Salah satu upayanya berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan. Foto/Dok
A A A
SEMARANG - Pada hari Rabu (20/12), PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani. Koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terus dilakukan untuk memastikan proses penyediaan pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi. Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan kualitas pengawasan distribusi di internal.

Perusahaan berkoordinasi dengan para pemangku kepentinganseperti yang dilakukan Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengadakan pertemuan dengan PJ Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M, Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk., S.H. dan Pangdam Jawa Tengah Mayjen TNI Widi Prasetijono serta melakukan pertemuan dengan para perwakilan petani di Kios Griya Tani Semarang.



"Diantaranya dengan menerapkan digitalisasi distribusi mulai dari produsen hingga distributor. Pupuk Indonesia sedang melakukan digitalisasi kios-kios pupuk dengan aplikasi Retail Management System (RMS) atau REKAN untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas," ujar Bob Indiarto.

REKAN merupakan aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan sistem subsidi pupuk milik Kementerian Pertanian khususnya dalam pemanfaatan data petani dalam ERDKK yang saat ini dikelan e-Alokasi maupun penebusan pupuk bersubsidi oleh para petani. Dengan pengembangan aplikasi Rekan diyakini akan memudahkan petani memenuhi kebutuhan pupuknya sehingga diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas hasil tani guna mendukung ketahanan pangan.



Sampai dengan 18 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi di Jawa Tengah mencapai sebesar 151.737 ton. Rincian tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 118.212 ton, pupuk NPK sebanyak 33.488 ton, dan pupuk NPK Formula Khusus (Kakao) sebanyak 37 ton.

Sampai dengan November 2023, sebanyak 856.103 ton pupuk bersubsidi telah disalurkan kepada petani terdaftar di Jawa Tengah. Penyaluran pupuk bersubsidi itu terdiri dari 547.134 ton pupuk Urea, 308.848 Ton pupuk NPK dan 120 ton pupuk NPK Kakao. Secara nasional, sampai dengan November 2023, sudah ada 5.538.839 ton pupuk bersubsidi yang telah berhasil disalurkan kepada petani terdaftar.

Pupuk subsidi ini diberikan kepada petani terdaftar yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Para penerima pupuk subsidi diwajibkan menjadi anggota kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN) dan e-Alokasi sistem Kementerian Pertanian, serta memiliki luas lahan maksimal dua hektar.

Jenis tanaman strategis yang berhak menerima subsidi pupuk meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

Untuk mendukung penyaluran pupuk kepada petani di wilayah Jawa Tengah, Pupuk Indonesia juga telah menyediakan fasilitas distribusi yang sangat canggih. Fasilitas distribusi ini mencakup 78 gudang lini 3, 238 distributor, dan 5.075 kios resmi. Sebagai langkah pengawasan, Pupuk Indonesia juga menugaskan 70 petugas lapangan yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi secara teknis dengan berbagai pihak di lapangan.

"Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi melalui pupuk non-subsidi. Per 18 Desember 2023, Pupuk Indonesia di Provinsi Jawa Tengah menyiapkan pupuk non-subsidi Urea sebanyak 5.227 ton dan NPK non-subsidi 3.079 ton," bebernya.

"Lebih dari itu, Pupuk Indonesia senantiasa menjalankan program Makmur yang menghadirkan pendampingan pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Lebih dari itu, melalui program MAKMUR, Pupuk Indonesia juga memfasilitasi akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani," tutup Bob.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)