BI: Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Tidak Kerek Inflasi di Bali
Selasa, 13 Maret 2018 - 20:24 WIB
BI: Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Tidak Kerek Inflasi di Bali
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa pertemuan tahunan (Annual Meetings) International Monetary Fund (IMF)-World Bank yang akan digelar di Bali pada Oktober mendatang, tidak akan mengerek inflasi di daerah tersebut. Bank sentral telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengendalikan inflasi di Bali.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, pertemuan tahunan IMF-World Bank tersebut membuat sejumlah permintaan tiket pesawat dan penginapan di Bali meningkat pesat. Tak ayal, tarif yang dipatok oleh maskapai dan pemilik hotel di Bali pun cukup tinggi.
Terlebih, pertemuan tahunan yang akan dilaksanakan pada 8-14 Oktober 2018 tersebut, rencananya akan dihadiri hingga 20.000 peserta dari berbagai negara. Karena itu, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar kenaikan harga tersebut tidak mengerek inflasi di Bali.
"Kami telah menyiapkan ini sejak dua tahun termasuk menjaga inflasi. Kami sangat terima kasih kepada Gubernur Bali dan forum komunikasi di Bali dengan baik," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Untuk tiket pesawat yang ludes, sambung mantan Bos Bank Mandiri ini, pemerintah saat ini tengah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai untuk menyediakan penerbangan tambahan (extra flight) dan slot penerbangan bisa ditingkatkan.
"Jadi akan ada tambahan dari Singapura ke Denpasar. Kita libatkan asosiasi maupun unit kegiatan di Bali untuk respons kebutuhan yang mendesak," tandasnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, pertemuan tahunan IMF-World Bank tersebut membuat sejumlah permintaan tiket pesawat dan penginapan di Bali meningkat pesat. Tak ayal, tarif yang dipatok oleh maskapai dan pemilik hotel di Bali pun cukup tinggi.
Terlebih, pertemuan tahunan yang akan dilaksanakan pada 8-14 Oktober 2018 tersebut, rencananya akan dihadiri hingga 20.000 peserta dari berbagai negara. Karena itu, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar kenaikan harga tersebut tidak mengerek inflasi di Bali.
"Kami telah menyiapkan ini sejak dua tahun termasuk menjaga inflasi. Kami sangat terima kasih kepada Gubernur Bali dan forum komunikasi di Bali dengan baik," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Untuk tiket pesawat yang ludes, sambung mantan Bos Bank Mandiri ini, pemerintah saat ini tengah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai untuk menyediakan penerbangan tambahan (extra flight) dan slot penerbangan bisa ditingkatkan.
"Jadi akan ada tambahan dari Singapura ke Denpasar. Kita libatkan asosiasi maupun unit kegiatan di Bali untuk respons kebutuhan yang mendesak," tandasnya.
(ven)
