Pembangunan Infrastruktur Perlu Kerja Sama BUMN Karya dan Swasta
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai akselarasi pembangunan infrastruktur perlu melibatkan kerja sama antara perusahaan BUMN Karya dengan swasta. Porsi keterlibatan swasta harus diperluas lagi.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa mengatakan, karena percepatan pembangunan infrastruktur saat ini perlu diimbangi dengan sasaran pembangunan itu sendiri, yakni untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan memajukan industri konstruksi dan infrastruktur nasional.
Menurutnya, pemanfaatan dari hasil pembangunan infrastruktur adalah yang paling penting sehingga grand design pembangunan infrastruktur perlu mendapat perhatian lebih oleh pihak-pihak terkait.
"Infrastruktur adalah salah satu dari pilar ekonomi, semua yang telah dibangun kita harapkan dapat berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi kita. Tidak hanya itu, tetapi juga rantai pasok industri konstruksi dan infrastruktur itu harus dibangun bersama-sama melalui kerja sama BUMN dan swasta," kata Erwin dalam siaran pers, Rabu (14/3/2018).
Dalam acara Kadin Infrastructure Gathering Series ini, organisasi pengusaha ini membahas upaya melakukan akselerasi percepatan infrastruktur yang sedang berlangsung. Bersama BUMN dan swasta, Kadin membedah kendala-kendala yang terjadi selama ini.
"Tentunya, Kadin ingin agar peran dari swasta bisa memungkinkan untuk bisa bermitra dengan BUMN Karya agar swasta bisa ikut berperan dalam pembangunan," kata Erwin.
Dikatakan Erwin, selama ini proyek pemerintah yang strategis dan menjanjikan masih didominasi dikuasai oleh BUMN Karya. Lebih lanjut, ia menuturkan, saat ini proyek swasta mengalami penurunan dikarenakan harga pasar yang turun, begitu pula adanya tantangan pesaing dari luar.
Di sisi lain, Erwin mengungkapkan, kalau bicara infrastruktur di Indonesia sangat bermacam-macam yaitu listrik, perhubungan, migas, jalan dan sebagainya. "Di situlah sektor-sektor yang sedang bergelut saat ini dan potensinya sangat besar," ucapnya.
Namun, lanjut Erwin, masih banyak sektor yang masih belum mampu dikelola secara matang oleh BUMN Karya. "Di sektor perhubungan, BUMN masih belum matang, dan ini menjadi salah satu peluang bagi swasta," pungkas dia.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa mengatakan, karena percepatan pembangunan infrastruktur saat ini perlu diimbangi dengan sasaran pembangunan itu sendiri, yakni untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan memajukan industri konstruksi dan infrastruktur nasional.
Menurutnya, pemanfaatan dari hasil pembangunan infrastruktur adalah yang paling penting sehingga grand design pembangunan infrastruktur perlu mendapat perhatian lebih oleh pihak-pihak terkait.
"Infrastruktur adalah salah satu dari pilar ekonomi, semua yang telah dibangun kita harapkan dapat berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi kita. Tidak hanya itu, tetapi juga rantai pasok industri konstruksi dan infrastruktur itu harus dibangun bersama-sama melalui kerja sama BUMN dan swasta," kata Erwin dalam siaran pers, Rabu (14/3/2018).
Dalam acara Kadin Infrastructure Gathering Series ini, organisasi pengusaha ini membahas upaya melakukan akselerasi percepatan infrastruktur yang sedang berlangsung. Bersama BUMN dan swasta, Kadin membedah kendala-kendala yang terjadi selama ini.
"Tentunya, Kadin ingin agar peran dari swasta bisa memungkinkan untuk bisa bermitra dengan BUMN Karya agar swasta bisa ikut berperan dalam pembangunan," kata Erwin.
Dikatakan Erwin, selama ini proyek pemerintah yang strategis dan menjanjikan masih didominasi dikuasai oleh BUMN Karya. Lebih lanjut, ia menuturkan, saat ini proyek swasta mengalami penurunan dikarenakan harga pasar yang turun, begitu pula adanya tantangan pesaing dari luar.
Di sisi lain, Erwin mengungkapkan, kalau bicara infrastruktur di Indonesia sangat bermacam-macam yaitu listrik, perhubungan, migas, jalan dan sebagainya. "Di situlah sektor-sektor yang sedang bergelut saat ini dan potensinya sangat besar," ucapnya.
Namun, lanjut Erwin, masih banyak sektor yang masih belum mampu dikelola secara matang oleh BUMN Karya. "Di sektor perhubungan, BUMN masih belum matang, dan ini menjadi salah satu peluang bagi swasta," pungkas dia.
(ven)