PPRE Rampungkan Proyek Pembangunan Jembatan Makarti
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) terus meningkatkan kontribusi lini bisnis jasa pertambangannya. Terbaru PPRE meresmikan proyek pembangunan Jembatan Makarti yang dibangun dalam waktu 6 bulan.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk I Gede Upeksa Negara mengatakan, pembangunan proyek ini mencerminkan dedikasi perseroan dalam mendukung pembangunan infrastruktur pertambangan di Indonesia.
"Kami berharap kontribusi kami akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri pertambangan di negeri ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/7/2023).
PPRE tahun ini fokus memperluas pasar jasa pertambangannya. Sebabnya, perseroan melihat momentum pertumbuhan yang kuat di sektor pertambangan Indonesia saat ini, serta kebijakan perluasan hilirisasi yang diambil pemerintah salah satunya energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan batu bara dan pengurangan dampak karbon.
Jembatan Makarti berfungsi sebagai penghubung vital antara lokasi operasional PT Hengjaya Mineralindo dan Indonesia Morowali Industrial Park. Proyek ini memiliki panjang 85 meter dan lebar 9,4 meter dibangun dengan menggunakan struktur utama beton, dan dirancang untuk menopang beban hingga 80 ton.
"Kami juga terus berupaya berkomitmen untuk memberikan layanan yang berkualitas dan berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur dan pertambangan di Indonesia," imbuhnya.
PPRE tahun ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp6 triliun-Rp7 triliun pada lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor utama. Pada 2022, PPRE mencatatkan perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan mencapai 55% dari total kontrak.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk I Gede Upeksa Negara mengatakan, pembangunan proyek ini mencerminkan dedikasi perseroan dalam mendukung pembangunan infrastruktur pertambangan di Indonesia.
"Kami berharap kontribusi kami akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri pertambangan di negeri ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/7/2023).
PPRE tahun ini fokus memperluas pasar jasa pertambangannya. Sebabnya, perseroan melihat momentum pertumbuhan yang kuat di sektor pertambangan Indonesia saat ini, serta kebijakan perluasan hilirisasi yang diambil pemerintah salah satunya energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan batu bara dan pengurangan dampak karbon.
Jembatan Makarti berfungsi sebagai penghubung vital antara lokasi operasional PT Hengjaya Mineralindo dan Indonesia Morowali Industrial Park. Proyek ini memiliki panjang 85 meter dan lebar 9,4 meter dibangun dengan menggunakan struktur utama beton, dan dirancang untuk menopang beban hingga 80 ton.
"Kami juga terus berupaya berkomitmen untuk memberikan layanan yang berkualitas dan berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur dan pertambangan di Indonesia," imbuhnya.
PPRE tahun ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp6 triliun-Rp7 triliun pada lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor utama. Pada 2022, PPRE mencatatkan perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan mencapai 55% dari total kontrak.
(nng)