Tata Group Sukses Berkat Prinsip Kemanusiaan, Filantropi, dan Etika

Jum'at, 16 Maret 2018 - 13:00 WIB
Tata Group Sukses Berkat...
Tata Group Sukses Berkat Prinsip Kemanusiaan, Filantropi, dan Etika
A A A
SECARA tradisional perusahaan berdiri di atas dua fondasi. Pertama, menghasilkan uang. Kedua, memberikan layanan kepada masyarakat tertentu. Namun, perusahaan multinasional Tata Group memiliki prinsip yang sangat unik dan mencoba merealisasikan kedua idealisme itu tanpa menepikan etika dan kemanusiaan.

Tata Group telah berevolusi dari bisnis milik keluarga menjadi salah satu grup paling profesional dan terbaik di dunia. Philanthropic Trust menguasai 66% saham Tata Sons, sedangkan keluarga Tata hanya sebagian kecil. Sebagai tambahan, pemilik dan pemegang saham dianggap sebagai pegawai, pelanggan, dan bagian masyarakat. Masyarakat umum dipandang sebagai pemegang saham keempat Tata Group.

Menilik sejarah, kesuksesan Tata Group tidak bisa terlepas dari peran dan kontribusi masyarakat. Selain berharap India mengalami revolusi industri dan maju pesat, Tata Group juga ingin kesejahteraan masyarakat India jauh menjadi lebih baik.

Pendiri Claddagh Resources, Peter Casey, yang menulis buku The Greatest Company in the World? The Story of Tata juga mengatakan, Tata Group sangat peduli terhadap masyarakat. Faktanya, Tata Group selalu mendanai atau menginisasi sebuah proyek yang dapat memperbaiki kehidupan dan bermanfaat bagi jutaan masyarakat.

"Kita sekarang hidup, di mana 85 orang terkaya memiliki lebih banyak harta dibanding 3,5 miliar orang termiskin di dunia. Sebanyak 99% kekayaan dimiliki kurang dari 1% rakyat. Jika kekayaan itu dibagi-bagi, semua orang di dunia akan menjadi jutawan. Tata Group mengajarkan pelajaran berbeda," ujar Casey, dikutip Indiatimes.com.

Perusahaan yang mampu menempatkan masalah moral di atas keuntungan merupakan pemandangan yang langka. Tata Group juga tidak menjadikan etika, filantropi, dan kemanusiaan sebagai ladang eksploitasi untuk menarik keuntungan dan popularitas. Mereka menganggapnya sebagai bagian dari misi dan visi perusahaan.

Tata Group membagikan keuntungan kepada para pegawai, pemegang saham, dan masyarakat tempat operasi. Tata Group juga tidak memiliki spesialisasi. Saat ini, perusahaan yang berkantor pusat di Mumbai itu menggarap berbagai industri mulai dari baja, kimia, teknologi informasi, hotel, energi, automotif, hingga asuransi.

Sebagian besar para petinggi Tata Group juga hidup sederhana dibandingkan CEO negara Barat. Mereka tinggal di rumah tapak atau apartemen biasa. Sebab, prinsip utama mereka ialah berbagi kekayaan. Pendirian ini menjadi warisan terbesar di dalam revolusi industri India yang memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat.

Dari segi bisnis, Tata Group juga menjadi perusahaan yang sangat besar dan tersohor. Kenyataannya, Tata Group merupakan konglomerat multinasional terbesar India. Lebih dari 65% pendapatannya bersumber dari luar India. Sejauh ini, mereka memiliki 100 perusahaan yang masih beroperasi di 100 negara enam benua.

Dalam satu dekade terakhir, Tata Group menggelontorkan uang hampir mencapai USD18 miliar untuk mengakuisisi 22 perusahaan di seluruh dunia, di antaranya Tetley Tea and Corus Steel di Inggris, Pierre Hotel di Amerika Serikat, dan Jaguar Land Rover. Tata Group memiliki anak perusahaan yang tergolong amat besar. Tata Group didirikan Jamsetji Tata pada 1868. Pada 2016-2017, pendapatan Tata Group mencapai USD100,39 miliar dengan jumlah karyawan 695.000 orang.

Setiap perusahaan di bawah naungan Tata Group beroperasi secara mandiri. Sekitar 29 perusahaannya IPO dengan kapitalisasi pasar USD130,13 miliar pada 2017. Banyak anak perusahaan Tata Group yang meraih prestasi memuaskan di dalam bisnis mereka di tingkat global. Tata Communication misalnya yang menjadi provider komunikasi nomor satu dan Tata Motors yang masuk jajaran 10 manufaktur kendaraan komersial terbaik. Tata Steel juga masuk 50 besar pembuat baja terbaik. Tata Trust membantu membagikan capaian dan kebahagiaan itu kepada masyarakat secara luas.

Mereka mendirikan institusi ilmu pengetahuan dan teknologi, pusat riset kesehatan, studi kemsyarakatan, dan pagelaran kesenian. Tata Trust juga memberikan bantuan kepada organisasi non-pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan. Tata Group selalu mencoba melibatkan diri dalam berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, terutama di wilayah tempat operasi.

Ke depannya, Tata Group tetap berencana membangun industri multinasional tanpa merugikan pelanggan, inovatif, memupuk kewirausahaan, dapat dipercaya, dan memiliki nilai bisnis. Dari tahun ke tahun, Tata Group terus maju. "Ratan Tata (CEO Tata Group 1991-2012) melampaui capaian JRD Tata (1938-1991). Dia mengalahkan pemimpin sekuat Russi Mody karena berpikir out of the box dan menginisasi konsep baru," kata Bala V Balachandran, Dekan Great Lakes Institute of Management, dilansir rediff.

Tata Group dinilai para ahli memang memerlukan pemimpin yang strategis dan visioner mengingat tantangannya sangat besar dan banyak. Sebab, dewan direksi tertinggi tidak hanya dituntut mampu melanjutkan momentum pertumbuhan yang positif, tapi juga memberikan arah dan pandangan mengenai masa depan.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)