LAZNAS Sebut 73.200 Kaum Duafa di Indonesia Butuh Bantuan
A
A
A
TANGERANG - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Insiatif Zakat Indonesia (IZI) menyatakan, ada sekira 73.200 kaum duafa di Indonesia.
Puluhan ribu kaum duafa itu, tersebar di Sorong di Papua Barat, Nunukan di Kalimantan Utara, Singkawang di Kalimantan Barat, Kalibaru di Jakarta Utara, dan Bantar Gebang di Bekasi.
Manajer Pendayagunaan LAZNAS IZI Haryono mengatakan, buruh dana Rp35 Miliar, untuk membantu kaum duafa di daerah miskin, tertinggal, dan terluar itu.
"Untuk itu, kami membuat formula dengan program yang mengangkat tema Booking Berkah Ramadan di tiga kategori titik terluar, termiskin dan tertinggal," ungkap Haryono, di Bintaro, Selasa (20/3/2018).
Dijelaskan dia, dengan program itu pihaknya berharap bisa menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) hingga akhir Ramadan Rp35 miliar.
"Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa, di mana sebagian besarnya memeluk agama Islam, dan memungkinkan untuk juga membantu masyarakat nonmuslim," sambungnya.
Selain di enam wilayah yang disebutkan, pihaknya juga akan menyalurkan ZIS yang terkumpul di 17 kantor perwakilan LAZNAS IZI yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Tidak menutup kemungkinan kita juga akan membantu masyarakat nonmuslim yang hidup tertinggal, dan miskin Itu yang akan menjadi prioritas kita untuk dibantu dengan berbagai hal," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat IZI Rully Barlian Thamrin menambahkan, pihaknya sengaja mensosialisasikan program ini jauh-jauh hari sebelum masuk bulan Ramadan.
"Dengan tujuan untuk mengingatkan para muzaki (donatur) agar merencanakan, menyiapkan, dan menyalurkan ZIS mereka sedini mungkin dari sekarang," tukasnya.
Puluhan ribu kaum duafa itu, tersebar di Sorong di Papua Barat, Nunukan di Kalimantan Utara, Singkawang di Kalimantan Barat, Kalibaru di Jakarta Utara, dan Bantar Gebang di Bekasi.
Manajer Pendayagunaan LAZNAS IZI Haryono mengatakan, buruh dana Rp35 Miliar, untuk membantu kaum duafa di daerah miskin, tertinggal, dan terluar itu.
"Untuk itu, kami membuat formula dengan program yang mengangkat tema Booking Berkah Ramadan di tiga kategori titik terluar, termiskin dan tertinggal," ungkap Haryono, di Bintaro, Selasa (20/3/2018).
Dijelaskan dia, dengan program itu pihaknya berharap bisa menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) hingga akhir Ramadan Rp35 miliar.
"Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa, di mana sebagian besarnya memeluk agama Islam, dan memungkinkan untuk juga membantu masyarakat nonmuslim," sambungnya.
Selain di enam wilayah yang disebutkan, pihaknya juga akan menyalurkan ZIS yang terkumpul di 17 kantor perwakilan LAZNAS IZI yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Tidak menutup kemungkinan kita juga akan membantu masyarakat nonmuslim yang hidup tertinggal, dan miskin Itu yang akan menjadi prioritas kita untuk dibantu dengan berbagai hal," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Edukasi dan Kemitraan Zakat IZI Rully Barlian Thamrin menambahkan, pihaknya sengaja mensosialisasikan program ini jauh-jauh hari sebelum masuk bulan Ramadan.
"Dengan tujuan untuk mengingatkan para muzaki (donatur) agar merencanakan, menyiapkan, dan menyalurkan ZIS mereka sedini mungkin dari sekarang," tukasnya.
(wbs)