Tantangan Infrastruktur di Kawasan Wisata Strategis Nasional

Jum'at, 23 Maret 2018 - 05:04 WIB
Tantangan Infrastruktur di Kawasan Wisata Strategis Nasional
Tantangan Infrastruktur di Kawasan Wisata Strategis Nasional
A A A
JAKARTA - Sektor pariwisata menjadi salah satu program prioritas Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan devisa dan investasi. Untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan asing hingga 2019, pemerintah telah menetapkan 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “10 Bali baru”.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Dicontohkan Basuki, dukungan infrastruktur bagi pengembangan salah satu KSPN yakni Danau Toba. Tantangannya adalah akses jalan menuju lokasi wisata.

"Saat ini waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba sekitar lima jam perjalanan untuk menempuh jalan sepanjang 170 km yang akan komplementer dengan Bandara Silangit," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Karena itu, Kementerian PUPR berupaya memangkas waktu tempuh hingga setengahnya melalui pembangunan jalan tol dengan melibatkan investasi swasta. Tahun 2018, ditargetkan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 km akan rampung.

Selanjutnya, konstruksi Tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar sepanjang 35 km dan Pematang Siantar hingga Parapat sepanjang sepanjang 27 km.

"Selain itu, untuk ruas jalan arteri dilakukan peningkatan jalan lingkar Toba, baik pada lingkar dalam (inner ring road) sepanjang 125 km dan lingkar luar Toba (outer ring road) sepanjang 360 km," kata Basuki.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7611 seconds (0.1#10.140)