MNC Bank Rutin Cek ATM Antisipasi Skimming
A
A
A
JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menyatakan, terus rutin dalam melakukan pengecekan Automatic Teller Machine (ATM) untuk mengantisipasi praktik skimming atau tindakan fraud penggandaan data.
Direktur Operasi dan Teknologi MNC Bank, Widiatama Bunarto mengatakan, dengan cara pengecekan rutin ini, hingga sekarang nasabah MNC Bank tidak ada yang terkena skimming.
"Dari sisi keamanan, MNC Bank secara reguler kita periksa (ATM). Sejauh ini tidak ada yang terkena (skimming)," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Widiatama menjelaskan, MNC Bank juga akan mengikuti arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuat kartu ATM dengan menggunakan chip.
"Mulai Maret akan terbitkan yang memakai chip. Proses transisi dilakukan secara bertahap," pungkasnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan yang terkena tindakan fraud penggandaan data atau skimming untuk mengecek semua mesin ATM-nya agar bebas dari alat skimming maupun spycam. Pihak regulator akan selalu mengkaji manajemen risiko sistem keamanan perbankan di Indonesia.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo mengatakan, kejahatan skimming yang telah diungkap merupakan nasabah dari BRI dan Bank Mandiri. Kendati begitu, dia enggan menyebutkan bank mana saja yang terkena kejahatan skimming selain BRI dan Bank Mandiri.
"Sudah ada datanya. BRI dan Bank Mandiri dan bagi nasabah yang dirugikan karena skimming, bank akan menggantinya. Kartu ATM disarankan diganti yang pakai chip," ujar Edy di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Direktur Operasi dan Teknologi MNC Bank, Widiatama Bunarto mengatakan, dengan cara pengecekan rutin ini, hingga sekarang nasabah MNC Bank tidak ada yang terkena skimming.
"Dari sisi keamanan, MNC Bank secara reguler kita periksa (ATM). Sejauh ini tidak ada yang terkena (skimming)," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Widiatama menjelaskan, MNC Bank juga akan mengikuti arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuat kartu ATM dengan menggunakan chip.
"Mulai Maret akan terbitkan yang memakai chip. Proses transisi dilakukan secara bertahap," pungkasnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan yang terkena tindakan fraud penggandaan data atau skimming untuk mengecek semua mesin ATM-nya agar bebas dari alat skimming maupun spycam. Pihak regulator akan selalu mengkaji manajemen risiko sistem keamanan perbankan di Indonesia.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo mengatakan, kejahatan skimming yang telah diungkap merupakan nasabah dari BRI dan Bank Mandiri. Kendati begitu, dia enggan menyebutkan bank mana saja yang terkena kejahatan skimming selain BRI dan Bank Mandiri.
"Sudah ada datanya. BRI dan Bank Mandiri dan bagi nasabah yang dirugikan karena skimming, bank akan menggantinya. Kartu ATM disarankan diganti yang pakai chip," ujar Edy di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
(ven)