Karimunjawa, Satu-satunya Wilayah Jateng yang Terapkan BBM Satu Harga
A
A
A
SEMARANG - Meski wilayahnya cukup sulit dijangkau dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM), Pulau Karimunjawa menjadi satu-satunya wilayah di Jawa Tengah yang menerapkan BBM Satu Harga.
Manager Communication and CSR MOR IV Pertamina, Andar Titi Lestari menjelaskan, penerapan BBM Satu Harga di Pulau Karimunjawa telah dilaksanakan sejak setahun lalu.
Dan lanjut Andar, untuk memasok BBM ke pulau terluar Jawa Tengah itu, saat ini menggunakan kapal tanker berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mengunakan kapal kayu. "Jadi kami berkomitmen untuk menyediakan pasokan BBM ke kepulauan Karimunjawa, sampai ke pelosok," katanya di Semarang, Sabtu (24/3/2018).
Diakuinya, untuk memasok BBM ke Karimunjawa terkadang masih terkendala cuaca buruk, namun karena pengiriman sudah menggunakan kapal tanker, kendala cuaca tersebut sudah bisa teratasi.
"Kalau cuaca benar-benar ekstrem dan ada larangan dari otoritas pelabuhan, baru kita tunda pengiriman. Tapi biar ombak tinggi namun masih mampu dilalui maka pengiriman akan tetap dilakukan," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, pengiriman pasokan BBM ke Karimunjawa masih relatif lancar sehingga kebutuhan BBM di Karimun masih cukup aman. Diceritakannya, pasokan BBM ke Karimunjawa pernah terkendala cuaca pada awal Bulan Februari lalu. Kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) Salim yang mengangkut BMM terkendala cuaca buruk dan tertahan di pelabuhan Tanjung Emas Semarang selama beberapa hari.
"Saat itu, kapal SPOB mengangkut 115 kiloliter (KL) BBM, yang terdiri dari BBM jenis Pertalite sebanyak 65 KL, Bio Solar 45 KL, serta Dexlite sebanyak 5 KL. Kami bersyukur akhirnya pengiriman bisa dilaksanakan setelah kapal berjuang selama 19 jam menerjang ganasnya ombak Laut Jawa," katanya.
Manager Communication and CSR MOR IV Pertamina, Andar Titi Lestari menjelaskan, penerapan BBM Satu Harga di Pulau Karimunjawa telah dilaksanakan sejak setahun lalu.
Dan lanjut Andar, untuk memasok BBM ke pulau terluar Jawa Tengah itu, saat ini menggunakan kapal tanker berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mengunakan kapal kayu. "Jadi kami berkomitmen untuk menyediakan pasokan BBM ke kepulauan Karimunjawa, sampai ke pelosok," katanya di Semarang, Sabtu (24/3/2018).
Diakuinya, untuk memasok BBM ke Karimunjawa terkadang masih terkendala cuaca buruk, namun karena pengiriman sudah menggunakan kapal tanker, kendala cuaca tersebut sudah bisa teratasi.
"Kalau cuaca benar-benar ekstrem dan ada larangan dari otoritas pelabuhan, baru kita tunda pengiriman. Tapi biar ombak tinggi namun masih mampu dilalui maka pengiriman akan tetap dilakukan," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, pengiriman pasokan BBM ke Karimunjawa masih relatif lancar sehingga kebutuhan BBM di Karimun masih cukup aman. Diceritakannya, pasokan BBM ke Karimunjawa pernah terkendala cuaca pada awal Bulan Februari lalu. Kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) Salim yang mengangkut BMM terkendala cuaca buruk dan tertahan di pelabuhan Tanjung Emas Semarang selama beberapa hari.
"Saat itu, kapal SPOB mengangkut 115 kiloliter (KL) BBM, yang terdiri dari BBM jenis Pertalite sebanyak 65 KL, Bio Solar 45 KL, serta Dexlite sebanyak 5 KL. Kami bersyukur akhirnya pengiriman bisa dilaksanakan setelah kapal berjuang selama 19 jam menerjang ganasnya ombak Laut Jawa," katanya.
(ven)