CIMB Niaga Syariah Berencana Spin Off dari Induk di 2022
A
A
A
JAKARTA - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) berencana melakukan pemisahan unit usaha syariah (spin off) atau menjadi bank umum syariah pada tahun 2022. Namun, saat ini perusahaan tidak ingin tergesa-gesa memisahkan diri dari induk usaha karena perlu persiapan matang.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, aspek permodalan menjadi pertimbangan perusahaan sebelum berubah menjadi Bank Umum Syariah. Nantinya, pada saat spin off, perseroan menargetkan modal bisa di atas Rp5 triliun atau berada di kelas BUKU III. Sementara saat ini, perseroan memiliki dana usaha sekitar Rp2,4 triliun. Selain itu, perseroan juga akan menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di kisaran 16%.
Menurut Pandji, pada saat spin off nanti, UUS CIMB Niaga tidak akan memiliki SLA yang berbeda dengan bank induk. "Kalau bank induk itu BUKU IV, kami setidaknya ada di BUKU III. Jadi masih ada waktu empat tahun, dengan akumuasi PBT dan komitmen induk rasanya angka Rp5 triliun bisa terpenuhi," kata Pandji saat Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Dia menjelaskan, terdapat beberapa langkah perseroan dalam persiapan spin off salah satunya persiapan infrastruktur seperti kesiapan IT, lalu bisnis atau sumber daya manusia (SDM).
"Kami sudah memiliki tim kusus yang bekerja khusus spin off. Yang jelas kalau nanti spin off, infrastruktur di syariah nanti bisa sama dengan infrastruktur di konvensional," paparnya.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, aspek permodalan menjadi pertimbangan perusahaan sebelum berubah menjadi Bank Umum Syariah. Nantinya, pada saat spin off, perseroan menargetkan modal bisa di atas Rp5 triliun atau berada di kelas BUKU III. Sementara saat ini, perseroan memiliki dana usaha sekitar Rp2,4 triliun. Selain itu, perseroan juga akan menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di kisaran 16%.
Menurut Pandji, pada saat spin off nanti, UUS CIMB Niaga tidak akan memiliki SLA yang berbeda dengan bank induk. "Kalau bank induk itu BUKU IV, kami setidaknya ada di BUKU III. Jadi masih ada waktu empat tahun, dengan akumuasi PBT dan komitmen induk rasanya angka Rp5 triliun bisa terpenuhi," kata Pandji saat Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Dia menjelaskan, terdapat beberapa langkah perseroan dalam persiapan spin off salah satunya persiapan infrastruktur seperti kesiapan IT, lalu bisnis atau sumber daya manusia (SDM).
"Kami sudah memiliki tim kusus yang bekerja khusus spin off. Yang jelas kalau nanti spin off, infrastruktur di syariah nanti bisa sama dengan infrastruktur di konvensional," paparnya.
(fjo)