Harga Minyak Menguat Imbas OPEC Terus Menahan Produksi
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah naik pada perdagangan Kamis (29/3/2018), karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terus menahan produksi hingga akhir tahun ini dan berpotensi berlanjut hingga tahun 2019.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 19 sen atau 0,2% menjadi USD64,57 per barel pada pukul 02:42 GMT. Dan harga minyak mentah Brent International menguat 19 sen atau 0,3% ke level USD69,72 per barel.
Upaya OPEC menahan produksi membuat harga Brent telah meningkat sekitar seperempat sejak 2017, awal OPEC melangsungkan pemangkasan produksi. Dan diperkirakan bakal terus terangkat. Pasalnya sumber-sumber OPEC mengatakan kepada Reuters, mereka akan menjaga kesepakatan dalam mengurangi produksi si emas hitam hingga akhir 2018.
Meski demikian, Kepala Strategi Pasar di bursa berjangka AxiTrader, Greg McKenna menilai OPEC tidak akan terburu-buru untuk mengevaluasi kebijakan, apakah akan terus memperpanjang pemangkasan produksi atau tidak. Mereka akan menunggu pertemuan bulan Juni atau menunggu hingga akhir tahun.
Amerika Serikat sendiri diperkirakan akan tetap menjaga harga minyak Brent di bawah USD70 per barel dan WTI di bawah USD65 per barel, dengan meningkatkan pesediaan dan produksi minyak mentahnya. Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan pada Rabu lalu, persediaan minyak AS naik 1,6 juta barel pada pekan lalu menjadi 429,95 juta barel.
Produksi minyak negara Donald Trump itu mencapai rekor baru pada Rabu lalu, menjadi 10,43 juta barel per hari, membuat AS maju dalam produksi minyak melampaui eksportir minyak Arab Saudi. Hanya Rusia yang memompa minyak lebih banyak dari AS, yaitu sebesar 11 juta barel per hari.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 19 sen atau 0,2% menjadi USD64,57 per barel pada pukul 02:42 GMT. Dan harga minyak mentah Brent International menguat 19 sen atau 0,3% ke level USD69,72 per barel.
Upaya OPEC menahan produksi membuat harga Brent telah meningkat sekitar seperempat sejak 2017, awal OPEC melangsungkan pemangkasan produksi. Dan diperkirakan bakal terus terangkat. Pasalnya sumber-sumber OPEC mengatakan kepada Reuters, mereka akan menjaga kesepakatan dalam mengurangi produksi si emas hitam hingga akhir 2018.
Meski demikian, Kepala Strategi Pasar di bursa berjangka AxiTrader, Greg McKenna menilai OPEC tidak akan terburu-buru untuk mengevaluasi kebijakan, apakah akan terus memperpanjang pemangkasan produksi atau tidak. Mereka akan menunggu pertemuan bulan Juni atau menunggu hingga akhir tahun.
Amerika Serikat sendiri diperkirakan akan tetap menjaga harga minyak Brent di bawah USD70 per barel dan WTI di bawah USD65 per barel, dengan meningkatkan pesediaan dan produksi minyak mentahnya. Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan pada Rabu lalu, persediaan minyak AS naik 1,6 juta barel pada pekan lalu menjadi 429,95 juta barel.
Produksi minyak negara Donald Trump itu mencapai rekor baru pada Rabu lalu, menjadi 10,43 juta barel per hari, membuat AS maju dalam produksi minyak melampaui eksportir minyak Arab Saudi. Hanya Rusia yang memompa minyak lebih banyak dari AS, yaitu sebesar 11 juta barel per hari.
(ven)