Modalku Ingin Tingkatkan Inklusi Keuangan UMKM di Indonesia

Jum'at, 30 Maret 2018 - 19:03 WIB
Modalku Ingin Tingkatkan...
Modalku Ingin Tingkatkan Inklusi Keuangan UMKM di Indonesia
A A A
JAKARTA - Terpilih dalam daftar 'Forbes 30 Under 30 Asia 2018' membuat CEO Modalku Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan selaku co-founder dan COO Modalku berpuas diri. Sebagai platform peer-to-peer (P2P) lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, mereka ingin meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Reynold mengatakan akan meningkatkan inklusi keuangan untuk perekonomian Indonesia yang lebih maju. Dan mendukung perkembangan UMKM.

"Industri teknologi finansial maupun P2P lending masih tergolong sebagai industri baru di Indonesia. Namun saya dan seluruh tim Modalku memiliki visi membangun inklusi keuangan untuk perekonomian Indonesia yang lebih maju dan mendukung perkembangan UMKM," ujar Reynold di Jakarta, Jumat (30/3/2018).

Tidak hanya itu, pihaknya memberikan sebuah wadah agar meningkatkan investasi digital di masyarakat.

"Kami juga ingin memberikan sebuah wadah alternatif investasi yang baru dalam lingkup dunia keuangan dan digital yang sedang berkembang pesat belakangan ini. Pengakuan dari Forbes membuat kami bahagia sekaligus menjadi semangat agar kami memberikan yang lebih baik lagi bagi Indonesia dan Asia Tenggara," katanya.

Reynold Wijaya dan Iwan Kurniawan terpilih sebagai nama-nama yang masuk dalam daftar ‘Forbes 30 Under 30 Asia 2018’. Daftar Forbes yang diumumkan pada 26 Maret 2018 menampilkan 300 inovator, pemimpin, serta pengusaha muda terbaik dalam 10 kategori yang berbeda.

Setiap kategori mencakup 30 inovator terpilih, dan Modalku termasuk dalam kategori Finance and Venture Capital atau Keuangan dan Modal Ventura. Modalku menjadi satu-satunya perusahaan FinTech (teknologi finansial) dari Indonesia yang masuk ke dalam daftar ini.

Di tahun ketiga publikasi daftar ini, Forbes menerima lebih dari 2.000 nominasi untuk diseleksi. Daftar tahun ini diisi dengan pengusaha-pengusaha yang telah berhasil menggerakkan ekonomi Asia dan berkontribusi dalam perkembangan industri teknologi finansial. Tahun ini, daftar Forbes mewakili 24 negara di Asia-Pasifik, termasuk Azerbaijan dan Korea Utara untuk pertama kalinya.

Modalku didirikan di lorong asrama Harvard Business School, Modalku (Funding Societies) dipimpin oleh lulusan Universitas Harvard dan Stanford yang berasal dari Asia Tenggara. Modalku beroperasi di Indonesia dan juga di Singapura dan Malaysia dengan merek Funding Societies.

Modalku menghubungkan UMKM yang layak kredit dengan pemberi pinjaman yang mencari alternatif investasi melalui pasar digital.

Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman Modalku mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian hingga 35% per tahun. Sedangkan UMKM peminjam mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar dengan proses online yang mudah dan cepat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)