Tak Lagi Kecipratan Proyek IPC, Laba Jasa Armada Naik 2,86%
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatatkan perolehan laba bersih Rp120,41 miliar sepanjang 2017. Capaian ini naik 2,86% dibanding tahun sebelumnya Rp117,06 miliar. Perolehan laba perusahaan paling utama berasal dari peningkatan pendapatan penundaan 2,57% sedangkan biaya usaha mengalami penurunan 7,60%.
Direktur Utama Jasa Armada Indonesia Dawam Atmosudiro menjelaskan, meskipun di sisi pendapatan jasa pemanduan dari wilayah induk usaha yakni PT Pelindo II (IPC) sudah tidak ada proyek lagi. Namun pendapatan jasa penundaan mengalami peningkatan sebesar 2,57% dari Rp668,2 miliar tahun 2016 menjadi Rp685,4 miliar tahun 2017.
"Memang di dalam perjalanan tahun 2017 banyak naik turun, tapi secara garis besar pelayaran dalam negeri bangkit, bertambah," terang Dawam saat Press Conference Pencapaian Kinerja PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2017 di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Dia menambahkan, kegiatan shipping sudah mulai memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan sebesar Rp34,12 miliar pada 2017, serta ada tambahan dari pengelolaan kapal sebesar Rp19,74 miliar. Sambung Dawam, bahwa dari sisi kinerja pelayanan dan produksi, kapal yang dilayani tahun 2017 sebanyak 27.347 unit atau meningkat 12,75% dari tahun 2016 sejumlah 24.253 unit.
Produksi dalam gross ton (GT) juga mengalami peningkatan sebesar 545.246 GT tahun 2017, naik 21,13% dibanding tahun 2016 yakni 450.119 GT. "Hal lain yang menonjol, kita dalam kondisi sehat dan baik-baik saja," pungkasnya.
Sekadar informasi, bisnis utama perusahaan yakni bergerak dalam bidang pelayanan jasa pemanduan dan jasa penundaaan dengan pangsa pasar utama yaitu melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja IPC yang meliputi 11 pelabuhan. Pada 2017, Jasa Armada Indonesia mulai memperluas sayap bisnisnya dengan melayani angkutan laut (shipping) dan pengelolaan kapal.
Direktur Utama Jasa Armada Indonesia Dawam Atmosudiro menjelaskan, meskipun di sisi pendapatan jasa pemanduan dari wilayah induk usaha yakni PT Pelindo II (IPC) sudah tidak ada proyek lagi. Namun pendapatan jasa penundaan mengalami peningkatan sebesar 2,57% dari Rp668,2 miliar tahun 2016 menjadi Rp685,4 miliar tahun 2017.
"Memang di dalam perjalanan tahun 2017 banyak naik turun, tapi secara garis besar pelayaran dalam negeri bangkit, bertambah," terang Dawam saat Press Conference Pencapaian Kinerja PT Jasa Armada Indonesia Tahun 2017 di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Dia menambahkan, kegiatan shipping sudah mulai memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan sebesar Rp34,12 miliar pada 2017, serta ada tambahan dari pengelolaan kapal sebesar Rp19,74 miliar. Sambung Dawam, bahwa dari sisi kinerja pelayanan dan produksi, kapal yang dilayani tahun 2017 sebanyak 27.347 unit atau meningkat 12,75% dari tahun 2016 sejumlah 24.253 unit.
Produksi dalam gross ton (GT) juga mengalami peningkatan sebesar 545.246 GT tahun 2017, naik 21,13% dibanding tahun 2016 yakni 450.119 GT. "Hal lain yang menonjol, kita dalam kondisi sehat dan baik-baik saja," pungkasnya.
Sekadar informasi, bisnis utama perusahaan yakni bergerak dalam bidang pelayanan jasa pemanduan dan jasa penundaaan dengan pangsa pasar utama yaitu melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja IPC yang meliputi 11 pelabuhan. Pada 2017, Jasa Armada Indonesia mulai memperluas sayap bisnisnya dengan melayani angkutan laut (shipping) dan pengelolaan kapal.
(akr)