Stabilitas Rupiah Jadi Sorotan Gubernur BI Terpilih
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Perry Warjiyo mengaku berkomitmen untuk terus menajga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Dia mengatakan, nilai tukar akan terus dijaga sesuai dengan fundamental yang telah ditetapkan.
(Baca Juga: Redenominasi Rupiah, Perry Warjiyo Tunggu Arahan Pemerintah
Beberapa waktu belakangan, nilai tukar mata uang Garuda memang sempat berfluktuasi. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kondisi perekonomian global, khususnya kebijakan-kebijakan dari Amerika Serikat (AS). "(Stabilitas nilai tukar rupiah) akan terus akan kita jaga," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Diakuinya, kondisi nilai tukar rupiah sejatinya akan lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar. Kendati demikian, dirinya memastikan akan melakukan intervensi pasar jika rupiah dalam tekanan.
Salah satunya, kata Deputi Gubernur BI ini, dengan memasok dolar AS di pasar valas ataupun dengan membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. Saat ini, dana asing pun telah kembali masuk ke Indonesia setelah sebelumnya banyak keluar (capital outflow). "Insya Allah nilai tukar kita dalam beberapa waktu terakhir relatif stabil," tandasnya.
(Baca Juga: Redenominasi Rupiah, Perry Warjiyo Tunggu Arahan Pemerintah
Beberapa waktu belakangan, nilai tukar mata uang Garuda memang sempat berfluktuasi. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kondisi perekonomian global, khususnya kebijakan-kebijakan dari Amerika Serikat (AS). "(Stabilitas nilai tukar rupiah) akan terus akan kita jaga," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Diakuinya, kondisi nilai tukar rupiah sejatinya akan lebih banyak ditentukan oleh mekanisme pasar. Kendati demikian, dirinya memastikan akan melakukan intervensi pasar jika rupiah dalam tekanan.
Salah satunya, kata Deputi Gubernur BI ini, dengan memasok dolar AS di pasar valas ataupun dengan membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. Saat ini, dana asing pun telah kembali masuk ke Indonesia setelah sebelumnya banyak keluar (capital outflow). "Insya Allah nilai tukar kita dalam beberapa waktu terakhir relatif stabil," tandasnya.
(akr)