Kementan Minta Importir Segera Distribusikan Bawang Putih

Selasa, 03 April 2018 - 16:38 WIB
Kementan Minta Importir...
Kementan Minta Importir Segera Distribusikan Bawang Putih
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan agar importir segera mendistribusikan pasokan bawang putih menyusul kabar melonjaknya harga di pasaran. Dari data yang ada, seharusnya memang tidak ada kendala yang berarti dalam pengendalian harga bawang putih.

"Kami segera konsolidasi dengan importir untuk memasok bawang putih ke pasar agar harga terkendali," kata Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura Yasid Taufik melalui keterangan pers, Selasa (3/4/2018).

Berdasarkan pantauan pemerintah, pasokan bawang putih ke Pasar Induk Kramat Jati selama Januari sampai dengan Maret minggu ke-2 berkisar 13-24 ton per hari dengan harga berkisar Rp14.000-23.000 per kg. Bahkan, sejak 27 Maret pasokan bawang putih ke pasar induk meningkat dua kali lipat berkisar 36-60 ton per hari.

Diakui bahwa produksi bawang putih hanya mampu memenuhi sekitar 5-10% dari kebutuhan pasar dalam negeri. Sejak tahun 1998, Indonesia sangat bergantung terhadap pasokan bawang putih impor. Tak heran, bawang putih selalu diimpor dan kerap menyumbang inflasi setiap menjelang Hari Raya.

Terkait masalah ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah membuat terobosan kebijakan untuk percepatan swasembada bawang putih. Salah satunya adalah dengan mewajibkan para importir untuk menanam dan menghasilkan bawang putih sebesar 5% dari dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pertanian Nomor 38 tahun 2017 dan sudah dijalankan dengan baik seperti pada panen perdana pada pertengahan bulan lalu di Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, Mentan juga sudah melakukan upaya untuk membuka lahan untuk ditanami bawang putih. Untuk mencapai swasembada bawang putih sebesar 600.000 ton diperkirakan hanya membutuhkan lahan seluas 73.000 hektare (ha).

"Kebutuhan lahan yang untuk bawang putih sangat kecil. Kalau dibandingkan dengan jagung dan padi yang kebutuhan lahannya 21 juta ha," ujar Amran.

Berdasarkan data Badan Litbang Pertanian, tersedia potensi lahan yang cocok untuk pengembangan bawang putih seluas 629.000 ha yang terdiri dari 259.000 ha lahan diversifikasi (tegalan) dan 370.000 ha lahan ekstensifikasi (semak belukar).

"Tahun ini, sudah ada lahan 15.000 ha. Naik sekitar 1.000% dari tahun 2014 yang cuma sekitar 1.000 ha. Dalam dua tahun ke depan paling lambat sudah swasembada," tegasnya.

Kementan juga telah merelaksasi aturan perbenihan, lalu penjajakan dan uji coba benih impor beberapa negara, serta memacu produksi benih lokal melalui kegiatan APBN dan swadaya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7360 seconds (0.1#10.140)