Survei BI: Optimisme konsumen di Bulan Maret Masih Terjaga
A
A
A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Maret 2018 menunjukkan optimisme konsumen masih tetap terjaga, meskipun tidak sekuat hasil survei bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2018 yang tetap berada di atas 100 yakni sebesar 121,6, namun lebih rendah dari IKK bulan sebelumnya sebesar 122,5.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh ekspektasi peningkatan kegiatan usaha dalam enam bulan mendatang.
"Namun, persepsi terhadap menurunnya ketersediaan lapangan kerja saat ini menyebabkan IKK bulan Maret 2018 menjadi lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga diperkirakan meningkat dalam tiga bulan mendatang (Juni 2018). Perkiraan konsumen terhadap perkembangan harga tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan barang dan jasa pada masa Ramadhan dan Idul Fitri.
"Namun, tekanan harga dalam enam bulan mendatang diperkirakan menurun didukung oleh persepsi konsumen terhadap meningkatnya pasokan barang," imbuhnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2018 yang tetap berada di atas 100 yakni sebesar 121,6, namun lebih rendah dari IKK bulan sebelumnya sebesar 122,5.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman mengatakan, terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh ekspektasi peningkatan kegiatan usaha dalam enam bulan mendatang.
"Namun, persepsi terhadap menurunnya ketersediaan lapangan kerja saat ini menyebabkan IKK bulan Maret 2018 menjadi lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga diperkirakan meningkat dalam tiga bulan mendatang (Juni 2018). Perkiraan konsumen terhadap perkembangan harga tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan barang dan jasa pada masa Ramadhan dan Idul Fitri.
"Namun, tekanan harga dalam enam bulan mendatang diperkirakan menurun didukung oleh persepsi konsumen terhadap meningkatnya pasokan barang," imbuhnya.
(fjo)