Maybank Finance Incar Pembiayaan Capai Rp9,16 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Maybank Indonesia Finance mengincar pembiayaan Rp9,16 triliun pada tahun ini dengan sumber pendanaan 70% dari induk usaha dan 30% dari penerbitan obligasi serta pinjaman perbankan. Perusahaan ditegaskan tetap fokus untuk pembiayaan mobil baru dengan porsi mencapai 93%.
"Mobil baru 93%, sisanya mobil bekas 5%, alat berat, kendaraan komersial dan sebagainya," ujar Presiden Direktur Maybank Finance Alexander di Jakarta, Senin (9/4/2018).
(Baca Juga: Terbitkan Obligasi Rp500 M, Maybank Finance Beri Kupon 7,35-8,15%
Lebih lanjut Ia menjelaskan, apabila dilihat dari performa tahun sebelumnya, Maybank Finance membidik pendapatan dan laba bersih tahun ini naik 10%. "Target laba 10%, pendapatan 10% juga. Kenapa 10%? Kita lihat portofolio akhir tahun lalu berapa dan budget sekarang tahun ini berapa, sehingga 10%," katanya.
Dia menambahkan, perusahaan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp3 miliar untuk pengembangan aplikasi digital. Sementara, hasil obligasi berkelanjutan II dengan nilai Rp5 triliun akan digunakan untuk modal kerja. "Dananya (obligasi) untuk pembiayaan modal kerja bukan untuk belanja modal," pungkas Alexander.
Sebagai informasi, Maybank Finance mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 14,96% sepanjang tahun 2017 dan laba tahun berjalan 7,42% menjadi Rp266,83 miliar. Sementara, total aset juga mengalami pertumbuhan 13,15%, serta liabilitas 11,25% dan ekuitas 20,35%.
"Mobil baru 93%, sisanya mobil bekas 5%, alat berat, kendaraan komersial dan sebagainya," ujar Presiden Direktur Maybank Finance Alexander di Jakarta, Senin (9/4/2018).
(Baca Juga: Terbitkan Obligasi Rp500 M, Maybank Finance Beri Kupon 7,35-8,15%
Lebih lanjut Ia menjelaskan, apabila dilihat dari performa tahun sebelumnya, Maybank Finance membidik pendapatan dan laba bersih tahun ini naik 10%. "Target laba 10%, pendapatan 10% juga. Kenapa 10%? Kita lihat portofolio akhir tahun lalu berapa dan budget sekarang tahun ini berapa, sehingga 10%," katanya.
Dia menambahkan, perusahaan mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp3 miliar untuk pengembangan aplikasi digital. Sementara, hasil obligasi berkelanjutan II dengan nilai Rp5 triliun akan digunakan untuk modal kerja. "Dananya (obligasi) untuk pembiayaan modal kerja bukan untuk belanja modal," pungkas Alexander.
Sebagai informasi, Maybank Finance mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 14,96% sepanjang tahun 2017 dan laba tahun berjalan 7,42% menjadi Rp266,83 miliar. Sementara, total aset juga mengalami pertumbuhan 13,15%, serta liabilitas 11,25% dan ekuitas 20,35%.
(akr)