Tugu Pratama Siap Lepas 15% Saham Dalam IPO

Kamis, 12 April 2018 - 04:27 WIB
Tugu Pratama Siap Lepas 15% Saham Dalam IPO
Tugu Pratama Siap Lepas 15% Saham Dalam IPO
A A A
JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (ATPI), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), siap menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan akan melepas sekitar 15% saham dari motal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah itu setara 282 juta saham.

Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Indra Baruna menuturkan, harga saham IPO yang ditawarkan Rp3.850-Rp5.000 per saham. Dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk memperkuat bisnis, yaitu penyertaan modal bagi anak usaha yang bergerak di bidang reasuransi.

Indra menambahkan, sekitar 75% dana hasil IPO untuk memperkuat modal guna mengembangkan bisnis. "Untuk sisanya sebesar 25%, itu untuk pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak kita, PT Tugu Reasuransi Indonesia," ujar Indra di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Dia menjelaskan perincian 75% dana hasil IPO untuk pengembangan bisnis tersebut antara lain, sekitar 54% ditujukan bagi pengembangan infrastruktur perusahaan. Sisanya 36% untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi, dan 10% untuk rebranding dan promosi produk perseroan.

Saat ini, saham ATPI dikuasai oleh Pertamina yaitu 65%. Di luar itu, saham sisa dimiliki oleh berbagai pihak maupun individu, seperti PT Sakti Laksana Prima 17,6%, Siti Taskiyah 12,15%, dan Mohamad Satya Permadi 5,25%.

Usai IPO, struktur kepemilikan saham perseroan berubah menjadi Pertamina sebesar 55,25%, PT Sakti Laksana Prima sebesar 14,96%, Siti Taskiyah 10,33%, Mohamad Satya Permadi 4,46%, dan publik sebesar 15%.

Indra juga menjelaskan, penetrasi Asuransi Tugu Pratama pada asuransi ritel terbilang masih sangat minimal. Pihaknya berupaya memanfaatkan peluang mengembangkan produk finansial pada sektor ritel yang selama ini belum dijamahnya. Salah satunya dengan menggandeng induk perusahaan, yakni Pertamina untuk bekerja sama memasarkan produk ritel.

"Kalau kami lihat, dari captive kami sangat memungkinkan untuk ke depannya mengembangkan produk-produk ritel," jelasnya.

Indra mengatakan, ATPI butuh dukungan untuk memuluskan rencananya terlibat dalam bisnis ritel, seperti sinergitas kepemilikan terhadap beberapa channel distribusi dari berbagai produk milik Pertamina yang bisa dimanfaatkan perusahaan untuk ikut menyalurkan komoditas ritel mereka.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6866 seconds (0.1#10.140)