Industri Kelapa Sawit Didorong Gunakan Sains dan Teknologi
A
A
A
JAKARTA - Industri kelapa sawit nasional didorong menggunakan sains dan teknologi untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan. Chairman International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) JP Caliman mengatakan, permintaan terhadap minyak kelapa sawit sebagai bahan baku dari berbagai jenis produk sehari-hari akan terus meningkat secara global.
"Apalagi didorong oleh kebutuhan dari pasar besar seperti India dan China, seiring dengan permintaan untuk penggunaan bahan bakar nabati," kata Caliman dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Selain itu, menurutnya, permintaan terhadap industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan tidak selalu seiring dengan pertumbuhan permintaan global. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama para pelaku industri untuk mendorong produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab.
Menurutnya, penyelenggaraan International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) bertujuan mendorong solusi untuk meningkatkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dengan menggunakan sains dan teknologi. Hal ini sekaligus menetepkan tolak ukur untuk meningkatkan standar industri secara keseluruhan.
"ICOPE 2018 juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengetahuan dan praktek terbaik, serta memfasilitasi adanya pembahasan isu penting di sektor swasta dan publik," jelasnya.
ICOPE 2018 diselenggarakan oleh tiga organisasi dengan latar belakang industri yang berbeda, yaitu WWF Indonesia, CIRAD dan Sinar Mas Agribusiness and Food. Pembicara dari konferensi tahunan ini berasal dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Nigeria, Prancis, Australia, Denmark, Belanda dan sebagainya.
"Konferensi ICOPE ke-6 ini akan membahas topik seperti kontribusi teknologi pertanian dengan tingkat akurasi yang tinggi dalam mencapai praktik berkelanjutan yang seiring dengan produksi dan konservasi," tutupnya.
"Apalagi didorong oleh kebutuhan dari pasar besar seperti India dan China, seiring dengan permintaan untuk penggunaan bahan bakar nabati," kata Caliman dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Selain itu, menurutnya, permintaan terhadap industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan tidak selalu seiring dengan pertumbuhan permintaan global. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama para pelaku industri untuk mendorong produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab.
Menurutnya, penyelenggaraan International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) bertujuan mendorong solusi untuk meningkatkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dengan menggunakan sains dan teknologi. Hal ini sekaligus menetepkan tolak ukur untuk meningkatkan standar industri secara keseluruhan.
"ICOPE 2018 juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengetahuan dan praktek terbaik, serta memfasilitasi adanya pembahasan isu penting di sektor swasta dan publik," jelasnya.
ICOPE 2018 diselenggarakan oleh tiga organisasi dengan latar belakang industri yang berbeda, yaitu WWF Indonesia, CIRAD dan Sinar Mas Agribusiness and Food. Pembicara dari konferensi tahunan ini berasal dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Nigeria, Prancis, Australia, Denmark, Belanda dan sebagainya.
"Konferensi ICOPE ke-6 ini akan membahas topik seperti kontribusi teknologi pertanian dengan tingkat akurasi yang tinggi dalam mencapai praktik berkelanjutan yang seiring dengan produksi dan konservasi," tutupnya.
(fjo)