PJB UP Muara Tawar Raih Penghargaan Mitra Pembangunan Jabar
A
A
A
BANDUNG - Salah satu unit PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yaitu Unit Pembangkit (UP) Muara Tawar meraih penghargaan Mitra Pembangunan Jawa Barat melalui Program CSR/PKBL Perusahaan Tahun 2017 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar karena dinilai telah ikut berkontribusi terhadap pembangunan di Jabar.
Penghargaan diserahkan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa dan diterima Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto dalam acara Pembukaan Peresmian Bersama Proyek-Proyek CSR Jawa Barat Tahun 2017 di Hotel Intercontinental Bandung, Selasa (17/4/2018).
General Manager (GM) PT PJB UP Muara Tawar Lavi Rumandioko mengatakan, unit pembangkit listrik ramah lingkungan ini telah mendapatkan penghargaan 4 kali proper hijau dari kementrian KLHK. Ia menekankan sejak lama pihaknya telah berkomitmen menjadi mitra pembangunan Jabar melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Karenanya, PT PJB UP Muaratawar telah berulang kali menerima penghargaan tersebut.
"Ini adalah acara rutin tahunan, jadi penghargaan yang kami terima ini bukan tahun ini saja, tahun sebelumnya juga kami menerima penghargaan serupa," ungkap Defy seusai menerima penghargaan.
Lavi memaparkan, sejak 2014 lalu, perusahaannya telah menggulirkan berbagai program CSR unggulan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar PT PJB UP Muaratawar berdiri, tepatnya di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
"Kami bersama masyarakat sekitar menjalankan berbagai program, mulai produksi batik khas betawi, pengolahan sampah daur ulang, budidaya & produk olahan lele, hingga pengembangan ekowisata berupa hutan mangrove," katanya.
Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto mengatakan, pihaknya mendorong PT PJB UP Muara Tawar fokus pada program integrasi program-program CSR yang telah dilaksanakan sejak 2014 lalu itu. Lewat integrasi program tersebut, pihaknya berharap, taraf hidup masyarakat sekitar perusahaan semakin meningkat.
"Misalnya batik betawi. Kalau dulu, kita hanya fokus pada produksi dan pemasaran, tapi saat ini juga dikembangkan pendidikan membatik. Lalu, batik yang awalnya diproduksi di spot-spot tertentu, akan dikembangkan menjadi kampung batik khas betawi," jelasnya.
"Jadi tahun ini kita integrasikan semua melalui kerja sama dengan Dinas Pariwisata Jabar. Selain ada kampung batik khas betawi dan pengembangan pengolahan daur ulang sampah terpadu, kita juga integrasikan dengan ekowisata hutan mangrove," sambung Lavi seraya menyebutkan, pihaknya sudah menanam sekitar 70.000 pohon mangrove.
Lebih lanjut Ia berharap, masyarakat penerima manfaat CSR unggulan PT PJB UP Muara Tawar dapat hidup mandiri melalui berbagai program CSR yang digulirkan pihaknya. Seiring dengan hal tersebut, taraf hidup masyarakat pun bisa meningkat signifikan.
"Dari tahun ke tahun, program CSR ini terus meningkat, apalagi batik yang kami kembangkan adalah batik khas Betawi "Seraci", sehingga kami pun bisa mengangkat produk lokal," tandasnya.
Penghargaan diserahkan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa dan diterima Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto dalam acara Pembukaan Peresmian Bersama Proyek-Proyek CSR Jawa Barat Tahun 2017 di Hotel Intercontinental Bandung, Selasa (17/4/2018).
General Manager (GM) PT PJB UP Muara Tawar Lavi Rumandioko mengatakan, unit pembangkit listrik ramah lingkungan ini telah mendapatkan penghargaan 4 kali proper hijau dari kementrian KLHK. Ia menekankan sejak lama pihaknya telah berkomitmen menjadi mitra pembangunan Jabar melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Karenanya, PT PJB UP Muaratawar telah berulang kali menerima penghargaan tersebut.
"Ini adalah acara rutin tahunan, jadi penghargaan yang kami terima ini bukan tahun ini saja, tahun sebelumnya juga kami menerima penghargaan serupa," ungkap Defy seusai menerima penghargaan.
Lavi memaparkan, sejak 2014 lalu, perusahaannya telah menggulirkan berbagai program CSR unggulan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar PT PJB UP Muaratawar berdiri, tepatnya di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
"Kami bersama masyarakat sekitar menjalankan berbagai program, mulai produksi batik khas betawi, pengolahan sampah daur ulang, budidaya & produk olahan lele, hingga pengembangan ekowisata berupa hutan mangrove," katanya.
Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto mengatakan, pihaknya mendorong PT PJB UP Muara Tawar fokus pada program integrasi program-program CSR yang telah dilaksanakan sejak 2014 lalu itu. Lewat integrasi program tersebut, pihaknya berharap, taraf hidup masyarakat sekitar perusahaan semakin meningkat.
"Misalnya batik betawi. Kalau dulu, kita hanya fokus pada produksi dan pemasaran, tapi saat ini juga dikembangkan pendidikan membatik. Lalu, batik yang awalnya diproduksi di spot-spot tertentu, akan dikembangkan menjadi kampung batik khas betawi," jelasnya.
"Jadi tahun ini kita integrasikan semua melalui kerja sama dengan Dinas Pariwisata Jabar. Selain ada kampung batik khas betawi dan pengembangan pengolahan daur ulang sampah terpadu, kita juga integrasikan dengan ekowisata hutan mangrove," sambung Lavi seraya menyebutkan, pihaknya sudah menanam sekitar 70.000 pohon mangrove.
Lebih lanjut Ia berharap, masyarakat penerima manfaat CSR unggulan PT PJB UP Muara Tawar dapat hidup mandiri melalui berbagai program CSR yang digulirkan pihaknya. Seiring dengan hal tersebut, taraf hidup masyarakat pun bisa meningkat signifikan.
"Dari tahun ke tahun, program CSR ini terus meningkat, apalagi batik yang kami kembangkan adalah batik khas Betawi "Seraci", sehingga kami pun bisa mengangkat produk lokal," tandasnya.
(poe)