UMKM Didorong Makin Tangguh Hadapi Era Digital
A
A
A
JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong semakin tangguh dalam menghadapi era digital melalui program Diginesia 2018 yang diusung SINDOnews.com bekerja sama dengan SBM Pro Indonesia. Bisnis makanan dan minuman berpeluang besar memanfaatkan UMKM berbasis digital.
"Kalau dilihat kategorinya food dan beverage itu peminatnya lebih tinggi. Lalu disusul bisnis kreatif dan fashion," ujar Ketua Dewan Penasehat Pro Indonesia Budi Isman dalam program Diginesia 2018 yang digelar SINDOnews.com di Gedung SINDO, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Lebih lanjut, Dia menerangkan tiga bisnis yang paling diminati tersebut karena tidak membutuhkan modal besar. "Karena paling murah dan pendapatan yang dihasilkan banyak. Paling penting intinya memanfatakan tekonologi sebagai bagian utama dalam pengembangan bisnis mereka," sambungnya.
Terang Budi, pemanfaatan teknolgi menjadi kunci sukses dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM. Apalagi, menciptkan UMKM berbasis digital sejalan dengan program pemerintah yang sebelumnya meluncurkan Making Indonesia 4.0 yang merupakan roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital.
"Diginesia ini program dari SINDO bekerja sama dengan kami Pro Indonesia. Kita ingin menjadikan entrepreuner yang mempunyai kapasitas di era yang baru. Salah satunya penggunaan teknologi modern," paparnya.
Diyakini teknologi dan digital berpotensi meningkatkan pendapatan negara hingga mencapai 80%. Program Diginesia juga sebagai bentuk dukungan terhadap rencana pemerintah mewujudkan bisnis online atau e-commerce Indonesia yang ditargetkan mencapai USD130 miliar atau Rp1.850 triliun pada 2020.
Diketahui, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kominfo, dan pemangku kepentingan lainnya pada 31 Maret 2017 telah merekrut 100.000 UMKM di 30 kota untuk go online. Pemerintah berkomitmen meng-online-kan 8 juta UMKM pada 2020.
"Kalau dilihat kategorinya food dan beverage itu peminatnya lebih tinggi. Lalu disusul bisnis kreatif dan fashion," ujar Ketua Dewan Penasehat Pro Indonesia Budi Isman dalam program Diginesia 2018 yang digelar SINDOnews.com di Gedung SINDO, Jakarta, Senin (23/4/2018).
Lebih lanjut, Dia menerangkan tiga bisnis yang paling diminati tersebut karena tidak membutuhkan modal besar. "Karena paling murah dan pendapatan yang dihasilkan banyak. Paling penting intinya memanfatakan tekonologi sebagai bagian utama dalam pengembangan bisnis mereka," sambungnya.
Terang Budi, pemanfaatan teknolgi menjadi kunci sukses dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM. Apalagi, menciptkan UMKM berbasis digital sejalan dengan program pemerintah yang sebelumnya meluncurkan Making Indonesia 4.0 yang merupakan roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital.
"Diginesia ini program dari SINDO bekerja sama dengan kami Pro Indonesia. Kita ingin menjadikan entrepreuner yang mempunyai kapasitas di era yang baru. Salah satunya penggunaan teknologi modern," paparnya.
Diyakini teknologi dan digital berpotensi meningkatkan pendapatan negara hingga mencapai 80%. Program Diginesia juga sebagai bentuk dukungan terhadap rencana pemerintah mewujudkan bisnis online atau e-commerce Indonesia yang ditargetkan mencapai USD130 miliar atau Rp1.850 triliun pada 2020.
Diketahui, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kominfo, dan pemangku kepentingan lainnya pada 31 Maret 2017 telah merekrut 100.000 UMKM di 30 kota untuk go online. Pemerintah berkomitmen meng-online-kan 8 juta UMKM pada 2020.
(akr)