UKM Dipacu Mampu Menstimulus Perekonomian Global
A
A
A
JAKARTA - Pelatihan UKM internasional yang dinisiasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) dengan Kementerian Luar Negeri diharapkan berdampak positif terhadap pengembangan UKM negara peserta.
"Kami juga berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk membuka pasar antara UKM Indonesia dan UKM peserta pelatihan," kata Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran, Emilia Suhaimi di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Emilia menilai, Indonesia telah menempatkan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian. Sehingga, seluruh entitas usaha UMKM yang mencapai 99% bisa dimanfaatkan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Dalam forum internasional ini, Indonesia berbagi pengalaman kepada para peserta yang meliputi materi dasar teknik pemasaran, business starter, business finance, packaging, online marketing dan kunjungan ke sentra-sentra UKM di Jawa Barat dan Jakarta. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang entreprenurships dan usaha kecil dan menengah.
Emilia menambahkan, "Peran pemerintah dalam membina dan mengembangkan usaha kecil dan menengah haruslah semakin global, kemajuan teknologi sudah memperdekat jarak antar negara, sehingga diperlukan dukungan sumber daya bagi UMKM agar produk mereka mampu sustain," ujarnya.
Diketahui, Latihan UKM internasional bertajuk International Training on Small and Medium Sized Enteprises (SMEs) Empowerment for Asia and Pacific Countries, dihadiri 24 pengusaha dari negara Kamboja, Laos, Myanmar, Afganistan, Sri Lanka, Bangladesh, Timor Leste, Fiji, Tongga, Papua New Guinea, Samoa dan Nauru.
"Kami juga berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk membuka pasar antara UKM Indonesia dan UKM peserta pelatihan," kata Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran, Emilia Suhaimi di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Emilia menilai, Indonesia telah menempatkan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian. Sehingga, seluruh entitas usaha UMKM yang mencapai 99% bisa dimanfaatkan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Dalam forum internasional ini, Indonesia berbagi pengalaman kepada para peserta yang meliputi materi dasar teknik pemasaran, business starter, business finance, packaging, online marketing dan kunjungan ke sentra-sentra UKM di Jawa Barat dan Jakarta. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang entreprenurships dan usaha kecil dan menengah.
Emilia menambahkan, "Peran pemerintah dalam membina dan mengembangkan usaha kecil dan menengah haruslah semakin global, kemajuan teknologi sudah memperdekat jarak antar negara, sehingga diperlukan dukungan sumber daya bagi UMKM agar produk mereka mampu sustain," ujarnya.
Diketahui, Latihan UKM internasional bertajuk International Training on Small and Medium Sized Enteprises (SMEs) Empowerment for Asia and Pacific Countries, dihadiri 24 pengusaha dari negara Kamboja, Laos, Myanmar, Afganistan, Sri Lanka, Bangladesh, Timor Leste, Fiji, Tongga, Papua New Guinea, Samoa dan Nauru.
(akr)