Sumur Minyak Ilegal Terbakar, Kementerian ESDM Gelar Investigasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk menginvestigasi kebakaran sumur minyak ilegal yang terjadi di Kabupaten Aceh Timur, tepatnya di Kecamatan Ranto Peureulak, Desa Pasir Putih.
Ledakan berasal dari sebuah sumur minyak yang dioperasikan secaratradisional oleh warga yang berada di wilayah kerja Pertamina EP, anak usaha Pertamina.
Dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur sejauh ini tercatat ada korban jiwa sebanyak 10 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Ledakan juga telah menghanguskan lima rumah di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, Pertamina juga telah mengirimkan tim untuk menginvestigasi kecelakaan yang berada di wilayah kerjanya tersebut. Pemerintah berharap kecelakaan tersebut dapat segera diatasi.
"Pemerintah coba melakukan koordinasi dan dari Pertamina sudah mengirimkan tim untuk investigasi dan koordinasi. Kita berharap ini cepat diatasi. Intinya ini kewenangan aparat hukum terkait illegal drilling, namun demikian secara teknis kaitannya dengan Pertamina maka Kementerian ESDM dan Pertamina kirimkan tim untuk menginvestigasi kejadian tersebut," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Dalam laporan terbarunya, BPBP Aceh Timur memaparkan kronologis kejadian dari salah seorang warga di Gampong pasi putih, bahwa sekira hari Rabu, tanggal 25 April 2018, sekira pukul 24.00 WIB telah keluar minyak dari sumur yang dibor secara tradisional di lahan milik warga bernama Zainabah. Setelah sumur tersebut mengeluarkan minyak dan gas, disaat bersamaan datang sekelompok warga untuk mengambil ceceran minyak yang keluar.
Adapun sekelompok orang yang sedang mencari minyak mentah tersebut berjumlah lebih dari 10 orang, yang belum diketahui datanya sedang dalam proses pencarian data. BPBD sampai saat ini masih melakukan pendataan terhadap korban terdampak.
Ledakan berasal dari sebuah sumur minyak yang dioperasikan secaratradisional oleh warga yang berada di wilayah kerja Pertamina EP, anak usaha Pertamina.
Dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur sejauh ini tercatat ada korban jiwa sebanyak 10 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Ledakan juga telah menghanguskan lima rumah di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, Pertamina juga telah mengirimkan tim untuk menginvestigasi kecelakaan yang berada di wilayah kerjanya tersebut. Pemerintah berharap kecelakaan tersebut dapat segera diatasi.
"Pemerintah coba melakukan koordinasi dan dari Pertamina sudah mengirimkan tim untuk investigasi dan koordinasi. Kita berharap ini cepat diatasi. Intinya ini kewenangan aparat hukum terkait illegal drilling, namun demikian secara teknis kaitannya dengan Pertamina maka Kementerian ESDM dan Pertamina kirimkan tim untuk menginvestigasi kejadian tersebut," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Dalam laporan terbarunya, BPBP Aceh Timur memaparkan kronologis kejadian dari salah seorang warga di Gampong pasi putih, bahwa sekira hari Rabu, tanggal 25 April 2018, sekira pukul 24.00 WIB telah keluar minyak dari sumur yang dibor secara tradisional di lahan milik warga bernama Zainabah. Setelah sumur tersebut mengeluarkan minyak dan gas, disaat bersamaan datang sekelompok warga untuk mengambil ceceran minyak yang keluar.
Adapun sekelompok orang yang sedang mencari minyak mentah tersebut berjumlah lebih dari 10 orang, yang belum diketahui datanya sedang dalam proses pencarian data. BPBD sampai saat ini masih melakukan pendataan terhadap korban terdampak.
(fjo)