Pertumbuhan Ekonomi AS Kuartal I 2018 Capai 2,3%

Jum'at, 27 April 2018 - 20:40 WIB
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi AS Kuartal I 2018 Capai 2,3%
A A A
WASHINGTON - Departemen Perdagangan Amerika Serikat merilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2018 mencapai 2,3%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters, yang memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal I 2018 hanya 2,0%.

Meski lebih tinggi dari perkiraan para ekonom, namun pertumbuhan ini melambat dibanding kuartal IV 2017 yang mencapai 2,9%. Perlambatan ini disebabkan belanja konsumen yang mengalami kemunduran.

Pertumbuhan belanja konsumen AS sendiri menyumbang dua pertiga kegiatan ekonomi AS, dimana pada kuartal I 2018 ini hanya berada di tingkat 1,1%. Ini adalah laju paling lambat sejak kuartal II 2013.

Penurunan belanja konsumen ini melemah seiring menurunnya pembelian kendaraan bermotor, pakaian, alas kaki, dan perlambatan dalam pengeluaran makanan dan minuman. Meski demikian, pasar tenaga kerja meningkat dan kepercayaan bisnis dan konsumen juga kuat.

Melansir dari CNBC, Jumat (27/4/2018), para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II, akan semakin cepat. Karena konsumsi rumah tangga mulai merasakan dampak dari paket pajak penghasilan. Belum lama ini, Pemerintahan Trump melakukan pemotongan pajak yang bakal berdampak pada gaji mereka.

Tarif pajak perusahaan dan perorangan yang lebih rendah, serta peningkatan belanja pemerintah diproyeksi akan mengangkat pertumbuhan ekonomi tahunan ke target 3%. Meski awal tahun ini melemah.

Adapun Federal Reserve cenderung mengabaikan pertumbuhan kuartal I 2018 yang melambat. Bank sentral AS menaikkan suku bunga bulan lalu dengan berdasarkan data kenaikan pasar tenaga kerja dan ekonomi yang kuat. Bahkan The Fed diperkirakan setidaknya melakukan dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Risalah pertemuan The Fed 20-21 Maret yang diterbitkan awal bulan ini, menunjukkan pembuat kebijakan The Fed sudah memperkirakan pertumbuhan kuartal I yang lembut hanya bersifat sementara. Mereka, kata risalah, optimis pertumbuhan berikutnya lebih baik karena fundamental ekonomi AS yang kuat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0841 seconds (0.1#10.140)