Bulog Dipimpin Buwas, Ketahanan Pangan Bukan Hanya Soal Leader
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso yang baru saja ditunjuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal dihadapkan tantangan yang sama dengan pendahulunya yakni bagaimana menjaga stabilitas ketahanan pangan. Apalagi kondisi saat ini menjelang bulan Puasa, yang biasanya diikuti lonjakan harga pangan.
"Saya kira yang kita hadapi setiap tahun dan Bulog sudah biasa diberikan penugasan untuk menjaga stabilitas harga di hari-hari besar. Posisi Buwas (sapaan Budi Waseso) harus mempelajari situasi dan apa saja yang harus dilakukan oleh Perum Bulog," ujar Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).
Meski begitu menurutnya menjaga kestabilan harga bukan hanya soal pemimpin. Pasalnya, harga pangan dipengaruhi oleh ketersediaan yang erat kaitannya dengan produksi. Kurangnya produksi di tengah permintaan yang tinggi menjadi tantangan yang harus dihadapi di Tanah Air.
"Maka siapapun Dirut Bulog itu harus menghadapi tantangan yang sama. Yakni menjaga kepentingan produsen dan kepentingan pelaku usaha dan masyarakat umum," sambungnya.
Lebih lanjut, terang dia pergantian Buwas sebagai Dirut Bulog menjelang bulan puasa tidak ada kaitannya. Sebab, pergantian tersebut dinilai memang wajar dilakukan dalam meningkatkan ketahanan pangan
"Saya kira kalo soal personal selama ini Bulog sudah mengalami banyak perubahan dan dalam situasi yang juga lebih tidak menentu. Tetapi ketahanan pangan bukan hanya dipengaruhi oleh leadernya, namun soal ketersediaan suplai, produksi dan bagaimana stok yang tersedia oleh pemerintah dalam hal ini Bulog," paparnya.
"Saya kira yang kita hadapi setiap tahun dan Bulog sudah biasa diberikan penugasan untuk menjaga stabilitas harga di hari-hari besar. Posisi Buwas (sapaan Budi Waseso) harus mempelajari situasi dan apa saja yang harus dilakukan oleh Perum Bulog," ujar Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari Soebekty di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).
Meski begitu menurutnya menjaga kestabilan harga bukan hanya soal pemimpin. Pasalnya, harga pangan dipengaruhi oleh ketersediaan yang erat kaitannya dengan produksi. Kurangnya produksi di tengah permintaan yang tinggi menjadi tantangan yang harus dihadapi di Tanah Air.
"Maka siapapun Dirut Bulog itu harus menghadapi tantangan yang sama. Yakni menjaga kepentingan produsen dan kepentingan pelaku usaha dan masyarakat umum," sambungnya.
Lebih lanjut, terang dia pergantian Buwas sebagai Dirut Bulog menjelang bulan puasa tidak ada kaitannya. Sebab, pergantian tersebut dinilai memang wajar dilakukan dalam meningkatkan ketahanan pangan
"Saya kira kalo soal personal selama ini Bulog sudah mengalami banyak perubahan dan dalam situasi yang juga lebih tidak menentu. Tetapi ketahanan pangan bukan hanya dipengaruhi oleh leadernya, namun soal ketersediaan suplai, produksi dan bagaimana stok yang tersedia oleh pemerintah dalam hal ini Bulog," paparnya.
(akr)