PGN Catat Kenaikan Pendapatan 7% Sepanjang Kuartal I 2018
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I 2018, di tengah proses penyelesaian holding migas dan integrasi Pertagas serta kebijakan harga gas bumi domestik yang lebih terjangkau bagi pelanggan industri.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengumumkan, PGN mampu meningkatkan pendapatan menjadi USD798 juta atau setara dengan Rp10,83 triliun (kurs rata-rata Rp13.576) sepanjang periode Januari-Maret 2018. Realisasi tersebut hampir 7% lebih tinggi dibandingkan perolehan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar USD746 juta.
“Peningkatan pendapatan tersebut dipicu oleh kinerja positif di bisnis gas distribusi dengan bertambahnya jumlah penyaluran kepada pelanggan gas bumi segmen industri dan rumah tangga selama tiga bulan pertama di tahun ini. Disamping itu terdapat juga peningkatan konstribusi dari bisnis anak usaha PGN, terutama dari pendapatan minyak dan gas” ujar Rachmat dalam keterangan resmi, Jumat (27/4/2018).
Sepanjang kuartal I 2018, PGN tercatat berhasil menyalurkan volume distribusi sebesar 836 MMscfd atau naik sebesar 2% dibanding kuartal I 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi gas dari sektor Industri.
Pada kuartal I 2018, PGN mulai menyalurkan gas bumi perdana ke Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur yang dikelola oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).
Pada tahap awal, gas akan digunakan untuk mengoperasikan pembangkit listrik dan menyuplai kebutuhan pabrik kimia PT Clariant Indonesia yang sudah beroperasi di kawasan industri itu. Jumlah pelanggan gas bumi PGN di JIIPE akan terus bertambah seiring dengan rencana beroperasinya pabrik-pabrik baru di kawasan tersebut.
Dalam periode yang sama, PGN juga memasok kebutuhan gas untuk 10.101 sambungan rumah (SR) pelanggan jaringan distribusi gas (jargas) rumah tangga di kota dan kabupaten Mojokerto, yang diresmikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada Jumat (9/2/2018) lalu.
Bertambahnya jumlah pelanggan gas bumi tersebut, turut menyumbang peningkatkan penyaluran gas bumi perusahaan melalui pipa transmisi dan distribusi sebesar total 1565 MMscfd selama kuartal 1 2018 dibanding 1542 pada kuartal 1 2017.
PGN juga konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi. Sampai saat ini PGN tercatat mengelola jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 km.
Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 203.314 pelanggan dari berbagai segmen, seperti pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pelanggan rumah tangga yang tersebar di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
“Upaya PGN untuk terus menambah pelanggan gas bumi, ditambah dengan berbagai program efisiensi yang dijalankan, kami berhasil mengantongi laba bersih US$ 80 juta atau Rp 1,09 triliun di kuartal I 2018,” imbuh Rachmat.
Agar semakin banyak pelaku industri beralih menggunakan gas bumi, PGN menurut Rachmat terus menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur. Antara lain proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km, dan pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
PGN juga tetap menjalankan proyek penugasan pembangunan jargas untuk pelanggan rumah tangga seperti yang diamanatkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tanggal 25 Januari 2018.
PGN diberi tugas pemerintah untuk membangun jargas rumah tangga beserta infrastruktur pendukungnya di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serang, Kota Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo. Serta menambah jumlah rumah tangga pelanggan jargas di Kabupaten Bogor, Kota Cirebon dan Kota Tarakan.
Saka Lanjutkan Komitmen Eksplorasi dan Pengembangan Migas di Indonesia
Di sisi hulu, PGN melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri pada Semester II 2019. Target tersebut akan dikejar Saka dengan mengoptimalkan produksi dari lapangan Sidayu, Jawa Timur.
Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan, Saka sebelumnya telah menyetujui fase pertama pengembangan lapangan Sidayu yang menjadi bagian dari production sharing contract (PSC) blok Pangkah beberapa waktu lalu.
PGN Saka berinvestasi untuk mengembangkan lapangan Sidayu dan west Pangkah sebesar 2,4 triliun dengan harapan kedua lapangan tersebut dapat meningkatkan hasil produksi di Pangkah PSC mencapai 12.500 BOPD minyak dan 90 MMSCFD gas. Proyek ini akan memberikan kontribusi kepada pemerintah Republik Indonesia sekitar Rp1,2 triliun. (*)
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengumumkan, PGN mampu meningkatkan pendapatan menjadi USD798 juta atau setara dengan Rp10,83 triliun (kurs rata-rata Rp13.576) sepanjang periode Januari-Maret 2018. Realisasi tersebut hampir 7% lebih tinggi dibandingkan perolehan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar USD746 juta.
“Peningkatan pendapatan tersebut dipicu oleh kinerja positif di bisnis gas distribusi dengan bertambahnya jumlah penyaluran kepada pelanggan gas bumi segmen industri dan rumah tangga selama tiga bulan pertama di tahun ini. Disamping itu terdapat juga peningkatan konstribusi dari bisnis anak usaha PGN, terutama dari pendapatan minyak dan gas” ujar Rachmat dalam keterangan resmi, Jumat (27/4/2018).
Sepanjang kuartal I 2018, PGN tercatat berhasil menyalurkan volume distribusi sebesar 836 MMscfd atau naik sebesar 2% dibanding kuartal I 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi gas dari sektor Industri.
Pada kuartal I 2018, PGN mulai menyalurkan gas bumi perdana ke Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur yang dikelola oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).
Pada tahap awal, gas akan digunakan untuk mengoperasikan pembangkit listrik dan menyuplai kebutuhan pabrik kimia PT Clariant Indonesia yang sudah beroperasi di kawasan industri itu. Jumlah pelanggan gas bumi PGN di JIIPE akan terus bertambah seiring dengan rencana beroperasinya pabrik-pabrik baru di kawasan tersebut.
Dalam periode yang sama, PGN juga memasok kebutuhan gas untuk 10.101 sambungan rumah (SR) pelanggan jaringan distribusi gas (jargas) rumah tangga di kota dan kabupaten Mojokerto, yang diresmikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada Jumat (9/2/2018) lalu.
Bertambahnya jumlah pelanggan gas bumi tersebut, turut menyumbang peningkatkan penyaluran gas bumi perusahaan melalui pipa transmisi dan distribusi sebesar total 1565 MMscfd selama kuartal 1 2018 dibanding 1542 pada kuartal 1 2017.
PGN juga konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi. Sampai saat ini PGN tercatat mengelola jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 km.
Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 203.314 pelanggan dari berbagai segmen, seperti pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pelanggan rumah tangga yang tersebar di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
“Upaya PGN untuk terus menambah pelanggan gas bumi, ditambah dengan berbagai program efisiensi yang dijalankan, kami berhasil mengantongi laba bersih US$ 80 juta atau Rp 1,09 triliun di kuartal I 2018,” imbuh Rachmat.
Agar semakin banyak pelaku industri beralih menggunakan gas bumi, PGN menurut Rachmat terus menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur. Antara lain proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km, dan pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
PGN juga tetap menjalankan proyek penugasan pembangunan jargas untuk pelanggan rumah tangga seperti yang diamanatkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tanggal 25 Januari 2018.
PGN diberi tugas pemerintah untuk membangun jargas rumah tangga beserta infrastruktur pendukungnya di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serang, Kota Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo. Serta menambah jumlah rumah tangga pelanggan jargas di Kabupaten Bogor, Kota Cirebon dan Kota Tarakan.
Saka Lanjutkan Komitmen Eksplorasi dan Pengembangan Migas di Indonesia
Di sisi hulu, PGN melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri pada Semester II 2019. Target tersebut akan dikejar Saka dengan mengoptimalkan produksi dari lapangan Sidayu, Jawa Timur.
Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan, Saka sebelumnya telah menyetujui fase pertama pengembangan lapangan Sidayu yang menjadi bagian dari production sharing contract (PSC) blok Pangkah beberapa waktu lalu.
PGN Saka berinvestasi untuk mengembangkan lapangan Sidayu dan west Pangkah sebesar 2,4 triliun dengan harapan kedua lapangan tersebut dapat meningkatkan hasil produksi di Pangkah PSC mencapai 12.500 BOPD minyak dan 90 MMSCFD gas. Proyek ini akan memberikan kontribusi kepada pemerintah Republik Indonesia sekitar Rp1,2 triliun. (*)
(fjo)