Pertama di Bandung, Galeri Investasi Hadir di Pasar Tradisional

Selasa, 01 Mei 2018 - 23:04 WIB
Pertama di Bandung,...
Pertama di Bandung, Galeri Investasi Hadir di Pasar Tradisional
A A A
BANDUNG - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka galeri investasi di Jawa Barat. Kali ini, galeri investasi buka di pasar tradisional di Bandung, tepatnya Pasar Ujungberung.

Direktur BEI Niki Hogan mengatakan, bila sebelumnya galeri investasi banyak dibuka di kampus, tahun ini BEI lebih menyasar lapisan masyarakat umum, untuk semua kalangan dengan membuka galeri di pasar tradisional. Pasar sejauh ini masih menjadi pusat perdagangan masyarakat.

"Ternyata, membangun galeri investasi di pasar potensinya cukup besar. Seperti di Tasikmalaya dan Balikpapan, respon masyarakat cukup tinggi. Mereka beli saham secara berkala, nilainya pun tidak ratusan ribu, ada nasabah yang membeli ratusan juta," jelas Niki saat pembukaan Galeri Investasi di Pasar Ujungberung.

Dia berkeyakinan, galeri investasi di Pasar Ujungberung akan menarik minat warga Bandung timur menjadi nasabah pasar modal. Banyak saham emiten yang bisa dibeli dengan harga ratusan ribu untuk satu lot-nya. Misalnya, saham bank bjb bisa dibeli sekitar Rp230.000/lot.

Ujungberung, juga salah satu kawasan di Bandung timur yang sedang mengalami perkembangan pesat. Berbagai pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel sedang di bangun di kawasan ini. Ujungberung pun ke depan akan semakin dekat dengan stasiun akhir kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Di sini ada 5 kelurahan. Kami akan lakukan sosialisasi terus-menerus kepada masyarakat. Agar mereka paham bahwa investasi di pasar modal adalah salah satu sumber pendapatan selain gaji pokok," kata Niki.

Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya akan membuka galeri investasi lainnya di pasar tradisional. Tahun ini, BEI menargetkan jumlah galeri investasi mencapai 400 unit. Saat ini, jumlahnya baru 373 unit.

"Kami juga akan membuka galeri investasi di perdesaan. Kami akan bekerja sama dengan ibu PKK. Rencananya, galeri di desa akan dibuka di Bogor. Saat ini sedang dalam proses persiapan," beber dia.

Sejak BEI membuka galeri investasi, pertumbuhan investor dalam negeri tercatat cukup pesat. Komposisinya saat ini nyaris lebih tinggi dari investor asing. Kontribusi galeri investasi terhadap jumlah investor mencapai 30% dengan rentang usia 17-35 tahun atau kalangan muda.

"Memang kalau dari sisi nilai belum begitu besar. Tetapi itu adalah investor muda yang mayoritas mahasiswa. Artinya, pasar modal kini semakin dikenal masyarakat, termasuk mahasiswa," pungkasnya.

Sementara Direktur Operaisonal PD Pasar Bermartabat Panca Satriadi mengaku, hadirnya galeri investasi di pasar tradisional dalam rangka memberi pemahaman kepada masyarakat agar tahu produk dan layanan di sektor pasar modal.

Selama ini, masyarakat sangat awam terhadap produk pasar modal. Mereka mengaggap, berinvestasi di pasar modal memerlukan biaya besar. Padahal dengan ratusan ribu, masyarakat sudah bisa menjadi pemilik saham perusahaan nasional.

"Di tengah banyaknya tawaran investasi bodong, galeri ini dibarapkan bisa memfasilitasi masyarakat melakukan simulasi dan transaksi secara langsung terhadap pasar modal," terang dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6614 seconds (0.1#10.140)