IHSG Bergejolak, Reliance Beri Tips Tetap Raih Cuan
A
A
A
JAKARTA - Investor termasuk para trader saham perlu mencermati arah pergerakan bursa di tengah gejolak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi dalam satu bulan terakhir. Direktur Utama PT Reliance Sekuritas Tbk (RELI) Anita menyampaikan, para pelaku pasar bahkan jika perlu harus mengubah strategi agar tetap mendapatkan cuan.
"Investasi saham layak dipilih jika digunakan untuk jangka panjang. Apalagi saat pasar tengah bearish, investor bisa mencermati saham-saham dengan fundamental bagus untuk dipilih karena harganya mengalami koreksi," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurut Anita, koreksi justru memberikan kesempatan bagi investor jangka panjang untuk membeli saham-saham dengan valuasi lebih murah. Bisa juga, mulai mengoleksi reksa dana yang portofolionya terdiri dari saham blue chips atau yang berbasis saham indeks LQ45. "RELI juga memiliki indeks LS-27 juga yang berisi saham-saham unggulan yang dipantau secara berkala oleh tim riset kami," katanya
Lebih lanjut Ia menerangkan, untuk investasi jangka pendek dan menengah, sebaiknya menghindari instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham atau obligasi. Terang Anita, meski pasar saham rentan koreksi dalam jangka panjang, kinerjanya tetap akan kembali berkilau karena koreksi sering bersifat sementara.
Untuk tujuan jangka pendek hingga menengah, instrumen pasar uang, seperti reksa dana pendapatan tetap dengan portofolio obligasi korporasi juga masih menarik sebab kupon obligasi biasanya lebih tinggi.
Sementara bagi mereka yang kategori trader saham, untuk selalu menetapkan cut loss, alias mengambil posisi jual supaya tidak rugi lebih dalam. Jika posisi cut loss tepat, selain rugi bisa diminimalisir, diharapkan masih ada kas atau dana yang dapat dipakai lagi ketika pasar sudah membaik.
Dia menambahkan, RELI juga menawarkan beragam produk investasi, mulai dari produk saham, hingga reksa dana. "Masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana dapat datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya atau langsung membeli produk-produk investasi," pungkas Anita.
"Investasi saham layak dipilih jika digunakan untuk jangka panjang. Apalagi saat pasar tengah bearish, investor bisa mencermati saham-saham dengan fundamental bagus untuk dipilih karena harganya mengalami koreksi," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurut Anita, koreksi justru memberikan kesempatan bagi investor jangka panjang untuk membeli saham-saham dengan valuasi lebih murah. Bisa juga, mulai mengoleksi reksa dana yang portofolionya terdiri dari saham blue chips atau yang berbasis saham indeks LQ45. "RELI juga memiliki indeks LS-27 juga yang berisi saham-saham unggulan yang dipantau secara berkala oleh tim riset kami," katanya
Lebih lanjut Ia menerangkan, untuk investasi jangka pendek dan menengah, sebaiknya menghindari instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham atau obligasi. Terang Anita, meski pasar saham rentan koreksi dalam jangka panjang, kinerjanya tetap akan kembali berkilau karena koreksi sering bersifat sementara.
Untuk tujuan jangka pendek hingga menengah, instrumen pasar uang, seperti reksa dana pendapatan tetap dengan portofolio obligasi korporasi juga masih menarik sebab kupon obligasi biasanya lebih tinggi.
Sementara bagi mereka yang kategori trader saham, untuk selalu menetapkan cut loss, alias mengambil posisi jual supaya tidak rugi lebih dalam. Jika posisi cut loss tepat, selain rugi bisa diminimalisir, diharapkan masih ada kas atau dana yang dapat dipakai lagi ketika pasar sudah membaik.
Dia menambahkan, RELI juga menawarkan beragam produk investasi, mulai dari produk saham, hingga reksa dana. "Masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana dapat datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya atau langsung membeli produk-produk investasi," pungkas Anita.
(akr)