Petrogas (Basin) Ltd. Teken Dua PJBG di IPA Convex 2018
A
A
A
JAKARTA - Petrogas (Basin) Ltd. akan menandatangani dua kesepakatan perjanjian jual beli gas (PJBG) hari ini, dalam Konvensi dan Pameran ke-42 Asosiasi Perminyakan Indonesia (Indonesian Petroleum Association/IPA) 2018.
Pengumuman Penandatanganan ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada acara pembukaan Konvensi dan Pameran ke-42 IPA 2018, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/5) lalu.
Kesepakatan pertama ditandatangani oleh Petrogas (Basin) Ltd. dengan PT Pertamina (Persero), kemudian yang kedua dengan PT Pertamina EP. Kedua kesepakatan perjanjian ini akan ditandatangani oleh General Manager Petrogas (Basin) Ltd. Syafri Syafar dengan para pembeli.
PJBG dengan Pertamina memiliki jangka waktu dari 2018-2020 dan berisikan kesepakatan atas pasokan gas maksimal sebesar 0,5 MMSCFD yang disuplai untuk menunjang operasi Kilang Pertamina RU VII Kasim, di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Kemudian, perjanjian dengan Pertamina EP memiliki jangka waktu dari 2018-2020 yang berisikan kesepakatan atas pasokan gas maksimal sebesar 0,5 MMSCFD yang disuplai untuk menunjang produksi minyak di Lapangan Klamono PT Pertamina EP Asset 4, di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
"Sebagai perusahaan energi kami fokus untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi secara efisien tanpa mengesampingkan aspek HSE. Seluruh hasil produksi dari Wilayah Kerja Kepala Burung, 100% diperuntukkan bagi kebutuhan energi dalam negeri, khususnya Papua Barat," jelas General Manager Petrogas (Basin) Ltd. Syafri Syafar dalam keterangan resmi, Jumat (4/5/2018).
Petrogas (Basin) Ltd. sebagai operator Wilayah Kerja Kepala Burung, memiliki wilayah operasi di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Sejak 1 Januari 2016, RH Petrogas Limited melalui Petrogas (Basin) Ltd. bertindak sebagai operator di Wilayah Kerja Kepala Burung.
Di blok ini, Petrogas (Basin) Ltd mengoperasikan dua fasilitas produksi, yaitu fasilitas produksi Kasim Marine Terminal (KMT) untuk produksi minyak mentah yang berasal dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, dan Jaya. Kemudian, Arar Gas and LPG Plant untuk produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin. Selain itu, RH Petrogas Limited juga memiliki partisipasi sebesar 33,2142% di Blok Salawati Kepala Burung, Papua Barat.
Pengumuman Penandatanganan ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada acara pembukaan Konvensi dan Pameran ke-42 IPA 2018, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/5) lalu.
Kesepakatan pertama ditandatangani oleh Petrogas (Basin) Ltd. dengan PT Pertamina (Persero), kemudian yang kedua dengan PT Pertamina EP. Kedua kesepakatan perjanjian ini akan ditandatangani oleh General Manager Petrogas (Basin) Ltd. Syafri Syafar dengan para pembeli.
PJBG dengan Pertamina memiliki jangka waktu dari 2018-2020 dan berisikan kesepakatan atas pasokan gas maksimal sebesar 0,5 MMSCFD yang disuplai untuk menunjang operasi Kilang Pertamina RU VII Kasim, di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Kemudian, perjanjian dengan Pertamina EP memiliki jangka waktu dari 2018-2020 yang berisikan kesepakatan atas pasokan gas maksimal sebesar 0,5 MMSCFD yang disuplai untuk menunjang produksi minyak di Lapangan Klamono PT Pertamina EP Asset 4, di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
"Sebagai perusahaan energi kami fokus untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi secara efisien tanpa mengesampingkan aspek HSE. Seluruh hasil produksi dari Wilayah Kerja Kepala Burung, 100% diperuntukkan bagi kebutuhan energi dalam negeri, khususnya Papua Barat," jelas General Manager Petrogas (Basin) Ltd. Syafri Syafar dalam keterangan resmi, Jumat (4/5/2018).
Petrogas (Basin) Ltd. sebagai operator Wilayah Kerja Kepala Burung, memiliki wilayah operasi di Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Sejak 1 Januari 2016, RH Petrogas Limited melalui Petrogas (Basin) Ltd. bertindak sebagai operator di Wilayah Kerja Kepala Burung.
Di blok ini, Petrogas (Basin) Ltd mengoperasikan dua fasilitas produksi, yaitu fasilitas produksi Kasim Marine Terminal (KMT) untuk produksi minyak mentah yang berasal dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, dan Jaya. Kemudian, Arar Gas and LPG Plant untuk produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin. Selain itu, RH Petrogas Limited juga memiliki partisipasi sebesar 33,2142% di Blok Salawati Kepala Burung, Papua Barat.
(fjo)