Garap Proyek TOD, Adhi Karya Siapkan Investasi Rp55 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan mengembangkan proyek kawasan Transit Oriented Development (TOD) dalam 10 tahun ke depan yang merupakan bagian dari pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek. Terkait investasi yang disiapkan ADHI untuk menggarap proyek tersebut mencapai Rp55 triliun.
Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, pengembangan kawasan TOD bakal dilakukan oleh anak usaha yang baru saja spin off yakni PT Adhi Commuter Properti. "Rp55 triliun nantinya pengembangannya untuk 18 TOD dalam 5 tahun sampai 10 tahun ke depan," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
(Baca Juga: ADHI Terima Pembiayaan LRT Rp1,8 Triliun dari KAI Akhir Mei
Dalam pengembangan TOD, Entus menyampaikan, Adhi Commuter Properti akan menggunakan modal kerja sampai pendanaan perbankan, di mana saat awal spin off sudah dapat aset dari ADHI sebesar Rp1,9 triliun.
"Tahun ini mungkin ada untuk pengembangan pakai work capital atau pendanaan bank. Dengan Rp1,9 triliun bisa generate utang untuk modal kerja sambil berencana (ADHI) suntik modal sesuai kebutuhan nya nanti," paparnya.
Entus menambahkan, perusahaan berencana mengembangkan TOD di 18 lokasi, namun baru empat yang dikembangkan tahun ini yakni di Sentul, Ciracas, Bekasi Timur dan Jati Cempaka. "Punya 18 stasiun rencananya, baru empat dikembangkan. Jadi kapitalisasi proyek ini panjang, tentu (pendanaan) disesuaikan kebutuhan di lokasi, tapi yang sudah kita bangun dan rilis cukup menarik harganya di kelas menengah," pungkasnya.
Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, pengembangan kawasan TOD bakal dilakukan oleh anak usaha yang baru saja spin off yakni PT Adhi Commuter Properti. "Rp55 triliun nantinya pengembangannya untuk 18 TOD dalam 5 tahun sampai 10 tahun ke depan," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
(Baca Juga: ADHI Terima Pembiayaan LRT Rp1,8 Triliun dari KAI Akhir Mei
Dalam pengembangan TOD, Entus menyampaikan, Adhi Commuter Properti akan menggunakan modal kerja sampai pendanaan perbankan, di mana saat awal spin off sudah dapat aset dari ADHI sebesar Rp1,9 triliun.
"Tahun ini mungkin ada untuk pengembangan pakai work capital atau pendanaan bank. Dengan Rp1,9 triliun bisa generate utang untuk modal kerja sambil berencana (ADHI) suntik modal sesuai kebutuhan nya nanti," paparnya.
Entus menambahkan, perusahaan berencana mengembangkan TOD di 18 lokasi, namun baru empat yang dikembangkan tahun ini yakni di Sentul, Ciracas, Bekasi Timur dan Jati Cempaka. "Punya 18 stasiun rencananya, baru empat dikembangkan. Jadi kapitalisasi proyek ini panjang, tentu (pendanaan) disesuaikan kebutuhan di lokasi, tapi yang sudah kita bangun dan rilis cukup menarik harganya di kelas menengah," pungkasnya.
(akr)