Compact Indonesia, Kerja Sama Indonesia-AS Entaskan Kemiskinan

Selasa, 08 Mei 2018 - 22:39 WIB
Compact Indonesia, Kerja Sama Indonesia-AS Entaskan Kemiskinan
Compact Indonesia, Kerja Sama Indonesia-AS Entaskan Kemiskinan
A A A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, Indonesia menggandeng Amerika Serikat untuk mengentaskan kemiskinan melalui program kerja Compact Indonesia. Dengan program kerja sama pembangunan ini, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.

Bambang menjelaskan, selama lima tahun pelaksanaan, Compact Indonesia telah berkontribusi pada prioritas nasional dalam tiga sektor utama, yakni Kemakmuran Hijau, Pencegahan Stunting, dan Modernisasi Pengadaan serta melahirkan sejumlah inovasi pembangunan.

"Keberhasilan Compact Indonesia terlihat dari berbagai proyek yang telah terintegrasi di dalam prioritas nasional. Nilai strategis dan inovasi yang telah dihasilkan Compact Indonesia akan dilanjutkan oIeh pemerintah dan mitra pembangunan lainnya," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (8/7/2018).

Lanjutnya, Compact Indonesia telah mengembangkan model penanganan stunting yang mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat, penguatan pelayanan kesehatan, dan kampanye perubahan perilaku untuk mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting menjadi 28% pada 2019.

Melalui Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) untuk mengurangi stunting, Compact Indonesia menjangkau 2 juta balita di 11 provinsi, 64 kabupaten, dan 5.700 desa. Lebih dari 30.000 tenaga kesehatan telah terlatih untuk gizi, sanitasi, dan monitoring-evaluasi dan kampanye gizi nasional telah menjangkau Iebih dari 48 juta orang.

"Compact Indonesia telah berhasil menguatkan komitmen pemerintah dari tingkat desa hingga pimpinan tertinggi negara untuk bekerja bersama Iintas sektor demi menangani stunting," katanya.

Selain itu, investasi Compact Indonesia melalui Proyek Kemakmuran Hijau telah berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 1 juta metrik ton per tahun, sejalan dengan Rencana Aksi NasionaI-Penurunan Gas Rumah Kaca.

Ini dicapai melalui berbagai upaya, yaitu pengembangan energi terbarukan total 12,3 MW di 11 provinsi, restorasi 16.580 hektar Iahan gambut, pertanian berkelanjutan melibatkan 121.143 petani, penanaman 2 juta pohon dan tata guna Iahan partisipatif di 40 kabupaten dalam kerangka Kebijakan Satu Peta.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Presiden dan Sekretaris Dewan Millennium Challenge Corporation (MCC), Jeanne Hauch menilai Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan berbagai model dan sistem baru yang dlkembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pemerintah.

"Kami senang dapat melihat secara langsung hasil dari kerja sama ini, saat kami berkunjung ke Lombok. Kami bangga dengan hasil yang sudah dicapai dan tidak sabar melihat bagaimana masyarakat Indonesia melanjutkan kesuksesan ini," tukasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6731 seconds (0.1#10.140)