Pemerintah Tawarkan Pertamina Kelola WK Blok Migas

Kamis, 10 Mei 2018 - 13:45 WIB
Pemerintah Tawarkan Pertamina Kelola WK Blok Migas
Pemerintah Tawarkan Pertamina Kelola WK Blok Migas
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tingkat produksi minyak dan gas tidak turun, dan membuat program kerja pengelolaan blok yang bakal memberikan manfaat yang lebih besar buat negara.

Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Migas. Peraturan ini menegaskan bahwa Berakhir Kontrak Kerja Samanya adalah upaya nyata untuk mengimplementasikan amanat Pasal 33 UUD 1945. Semangat utama peraturan ini dalam rangka mendorong hasil pengelolaan migas yang lebih besar bagi negara.

"Program kerja untuk kelanjutan pengelolaan wilayah kerja migas terminasi harus dijaga kualitasnya, baik dari aspek kemampuan teknis maupun finansial, dan harus tetap memberikan hasil yang lebih besar bagi negara. Kalau hasilnya lebih besar, penerimaan negara juga lebih baik, manfaat untuk negara juga makin besar," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (10/9/2018).

Atas dasar itu, Agung menegaskan tidak benar bahwa Permen 23/2018 tersebut pro asing dan tidak memberikan kesempatan kepada PT Pertamina untuk mengelola WK migas terminasi. Menurut Agung, Pertamina sangat bisa untuk mendapatkan hak kelola WK migas terminasi.

"Pertamina dapat mengajukan permohonan pengelolaan blok migas tersebut. Nanti akan dievaluasi oleh Tim Kementerian ESDM dan lintas instansi," ungkap Agung.

Pasal 13 Permen ESDM Nomor 23/2018 bahwa Menteri ESDM yang akan menetapkan pengelolaan blok terminasi tesebut. "Penetapan nantinya, acuannya adalah pengajuan yang memberikan manfaat lebih besar bagi negara. Ini sesuai amanat konstitusi dan ini adalah prioritas kita," tambah Agung.

Pemerintah sangat mendukung penuh Pertamina menjadi perusahaan migas besar yang diperhitungkan di kancah global. Bukti konkrit dukungan tersebut yaitu pemberian hak kelola 10 WK Terminasi kepada Pertamina sejak tahun 2017 hingga kini.

Ke-10 WK migas tersebut yaitu ONWJ, Mahakam, Tengah, Attaka, East Kalimantan, NSO, Sanga-sanga, Southeast Sumatra, Tuban, dan Ogan Komering.

Dari pengelolaan WK Mahakam, diprediksikan Pertamina mendapat tambahan pendapatan bersih sekitar Rp7-8 triliun per tahun. Dari 8 blok lainnya, bisa mendapat tambahan Rp1 triliun sampai Rp2 triliun. Artinya dari hak kelola 10 blok migas terminasi itu, Pertamina bisa mendapat tambahan pendapatan sekitar Rp10 triliun per tahun, selama 20 tahun.

Menanggapi kebijakan pemerintah melalui Permen ESDM Nomor 23 Tahun 2018, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyampaikan respon positif dan mendukung.

"Permen ESDM Nomor 23/2018 mendorong profesionalisme dan daya saing Pertamina, sehingga perseroan memiliki fondasi yang lebih kuat untuk tumbuh makin besar. Dengan Permen itu, Pertamina masih memiliki kesempatan mendapatkan WK Terminasi. Sebagai bagian dari pemerintah, Pertamina memiliki tugas yang sama yaitu memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara," pungkas Nicke.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2356 seconds (0.1#10.140)