Banyak Bencana Alam, Menkeu Pastikan Ekonomi Tetap Terjaga
A
A
A
JAKARTA - Letak dan kondisi geografis Indonesia menyebabkan negara ini terbilang rawan bencana alam. Hal ini diakui dapat memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.
Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengurangi efek bencana alam yang bisa memengaruhi perekonomian.
"Indonesia memang rawan bencana alam, aktivitas gunung merapi meningkat. Dan kita lihat ada banjir atau gempa bumi. Tapi kita memang harus mampu mengelola, bencana harus kita respons agar APBN agar bisa terjaga," ujar Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Dia menegaskan bahwa selama ini pemerintah dapat menjaga perekonomian tetap melaju meskipun beberapa bencana alam sempat menghadang gerak perekonomian. Tidak hanya itu, Sri Mulyani menyebut, dengan realisasi pertumbuhan ekonomi sampai kuartal I/2018 sebesar 5,06%, tingkat inflasi 3,4%, perekonomian Indonesia relatif baik.
"Kita mengetahui ada gejolak yang masih terus berlangsung diakibatkan perubahan global, dan akibat kebijakan The Fed, tapi dari sisi fiskal APBN kita mengalami perbaikan yang nyata. Realisasi defisit anggaran hanya Rp55,1 triliun atau 0,37% dari PDB, ini lebih rendah dibanding April 2017, dan ini menunjukkan APBN kita semakin baik dan sehat," tandasnya.
Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengurangi efek bencana alam yang bisa memengaruhi perekonomian.
"Indonesia memang rawan bencana alam, aktivitas gunung merapi meningkat. Dan kita lihat ada banjir atau gempa bumi. Tapi kita memang harus mampu mengelola, bencana harus kita respons agar APBN agar bisa terjaga," ujar Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Dia menegaskan bahwa selama ini pemerintah dapat menjaga perekonomian tetap melaju meskipun beberapa bencana alam sempat menghadang gerak perekonomian. Tidak hanya itu, Sri Mulyani menyebut, dengan realisasi pertumbuhan ekonomi sampai kuartal I/2018 sebesar 5,06%, tingkat inflasi 3,4%, perekonomian Indonesia relatif baik.
"Kita mengetahui ada gejolak yang masih terus berlangsung diakibatkan perubahan global, dan akibat kebijakan The Fed, tapi dari sisi fiskal APBN kita mengalami perbaikan yang nyata. Realisasi defisit anggaran hanya Rp55,1 triliun atau 0,37% dari PDB, ini lebih rendah dibanding April 2017, dan ini menunjukkan APBN kita semakin baik dan sehat," tandasnya.
(fjo)