Sally Raj, si Kutu Buku yang Sangat Mencintai Pekerjaan
A
A
A
BERBINCANG dengan Managing Director Robert Walters Indonesia Sally Raj selama hampir satu jam, sesekali terdengar tawa lepas di sela tutur katanya yang nyaring, lugas, dan tegas. Sebagai profesional dengan pengalaman lebih dari dua dekade di bidangnya, Sally tentunya kerap bertemu banyak orang dan punya jejaring yang luas. Namun, siapa sangka wanita berdarah India itu adalah pribadi yang introvert.
"Anda mungkin tidak percaya karena saya selalu ngomong, ketawa, suara saya nyaring, tapi sebetulnya saya sangat introvert. Saya menghargai my own space," ujarnya.
Sally yang punya hobi membaca kerap menghabiskan waktu dengan duduk di rumah membaca buku dan berita atau informasi terkini di dunia. Meski menyebut dirinya introvert, Sally mengaku suka bepergian, baik untuk keperluan liburan maupun bekerja. "Saya ke Eropa setiap tahun. Saya suka arsitektur kota-kota di sana. Saya juga suka pergi ke pulau. Kadang saya ke pantai, duduk bersantai dan tidak melakukan hal apapun," tutur Sally yang pernah menimba ilmu komunikasi di Inggris.
Wanita kelahiran Pulau Pinang, Malaysia, itu menuturkan, sekembalinya dari Inggris, dia sempat mencoba bekerja di periklanan sebagai copywriter, tapi tidak ada yang mau merekrutnya. "Jadi, saya datang ke agen perekrutan untuk mencari pekerjaan dan mereka mengusulkan beberapa bidang. Lalu bosnya bilang, kenapa tidak melakukan perekrutan saja. Akhirnya kami mulai itu di Malaysia, dan saya bergabung dengan Robert Walters," katanya.
Sally tidak salah memilih industri perekrutan profesional. Dia mengaku sangat bersemangat dengan apa yang dilakukannya dan sangat mencintai pekerjaannya saat ini yang didukung oleh tim yang bagus. Wanita yang bertugas di Indonesia sejak November 2017 itu ingin berkontribusi untuk perkembangan perusahaan lebih lanjut.
Meski mengaku senang tinggal di Indonesia lantaran punya kemiripan bahasa dan budaya dengan kampung halamannya, Sally tidak ingin terlalu lama menakhodai Robert Walters di Indonesia. Dia juga bangga bahwa lebih dari 80% karyawan Robert Walters di Indonesia adalah orang lokal.
"Saya tidak akan ada di sini selamanya. Kami ingin punya orang lokal Indonesia yang menjalankan kantor ini. Saya yakin dengan tim yang ada saat ini, akan ada talenta lokal yang mampu memimpin kantor ini suatu saat. Jadi, di setiap kantor lokal yang kami punya, saya ingin melihat pemimpin lokal juga. Saya sendiri di Malaysia juga menjadi satu-satunya kepala kantor yang pribumi, dan saya ingin melihat itu juga di sini," sebutnya.
Dengan pengalaman dan pencapaiannya kini, apakah Sally sudah merasa sukses? Wanita kelahiran 5 Desember 1964 itu menilai definisi sukses sangatlah individual. "Saya merasa sukses jika saya puas dan senang dengan apa yang saya lakukan. Saya sukses karena saya mencintai apa yang saya kerjakan. Saya sangat diberkati dan beruntung karena bisa bekerja di pekerjaan yang saya sukai dan saya punya organisasi yang fantastis," pungkasnya.
"Anda mungkin tidak percaya karena saya selalu ngomong, ketawa, suara saya nyaring, tapi sebetulnya saya sangat introvert. Saya menghargai my own space," ujarnya.
Sally yang punya hobi membaca kerap menghabiskan waktu dengan duduk di rumah membaca buku dan berita atau informasi terkini di dunia. Meski menyebut dirinya introvert, Sally mengaku suka bepergian, baik untuk keperluan liburan maupun bekerja. "Saya ke Eropa setiap tahun. Saya suka arsitektur kota-kota di sana. Saya juga suka pergi ke pulau. Kadang saya ke pantai, duduk bersantai dan tidak melakukan hal apapun," tutur Sally yang pernah menimba ilmu komunikasi di Inggris.
Wanita kelahiran Pulau Pinang, Malaysia, itu menuturkan, sekembalinya dari Inggris, dia sempat mencoba bekerja di periklanan sebagai copywriter, tapi tidak ada yang mau merekrutnya. "Jadi, saya datang ke agen perekrutan untuk mencari pekerjaan dan mereka mengusulkan beberapa bidang. Lalu bosnya bilang, kenapa tidak melakukan perekrutan saja. Akhirnya kami mulai itu di Malaysia, dan saya bergabung dengan Robert Walters," katanya.
Sally tidak salah memilih industri perekrutan profesional. Dia mengaku sangat bersemangat dengan apa yang dilakukannya dan sangat mencintai pekerjaannya saat ini yang didukung oleh tim yang bagus. Wanita yang bertugas di Indonesia sejak November 2017 itu ingin berkontribusi untuk perkembangan perusahaan lebih lanjut.
Meski mengaku senang tinggal di Indonesia lantaran punya kemiripan bahasa dan budaya dengan kampung halamannya, Sally tidak ingin terlalu lama menakhodai Robert Walters di Indonesia. Dia juga bangga bahwa lebih dari 80% karyawan Robert Walters di Indonesia adalah orang lokal.
"Saya tidak akan ada di sini selamanya. Kami ingin punya orang lokal Indonesia yang menjalankan kantor ini. Saya yakin dengan tim yang ada saat ini, akan ada talenta lokal yang mampu memimpin kantor ini suatu saat. Jadi, di setiap kantor lokal yang kami punya, saya ingin melihat pemimpin lokal juga. Saya sendiri di Malaysia juga menjadi satu-satunya kepala kantor yang pribumi, dan saya ingin melihat itu juga di sini," sebutnya.
Dengan pengalaman dan pencapaiannya kini, apakah Sally sudah merasa sukses? Wanita kelahiran 5 Desember 1964 itu menilai definisi sukses sangatlah individual. "Saya merasa sukses jika saya puas dan senang dengan apa yang saya lakukan. Saya sukses karena saya mencintai apa yang saya kerjakan. Saya sangat diberkati dan beruntung karena bisa bekerja di pekerjaan yang saya sukai dan saya punya organisasi yang fantastis," pungkasnya.
(amm)