42 Titik Rest Area di Jalur Mudik Tidak Punya SPBU

Kamis, 24 Mei 2018 - 17:00 WIB
42 Titik Rest Area di...
42 Titik Rest Area di Jalur Mudik Tidak Punya SPBU
A A A
JAKARTA - Para pemudik liburan Lebaran tahun ini diimbau untuk menyiapkan bahan bakar minyak (BBM) sebelum masuk jalan tol. Pasalnya ada sekitar 42 titik tempat istirahat (rest area) di jalur mudik melalui tol yang tidak memiliki stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kami sudah mengidentifikasi titik mana saja yang dibutuhkan pemudik. Kita akan sediakan tambahan SPBU yang sifatnya modular," ujar Plt Di rektur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat bersama DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Meski ada beberapa titik rest area tanpa SPBU, Nicke meminta agar masyarakat tidak panik. Pertamina telah menyiapkan sejumlah fasilitas tambahan berupa mobile dispenser, BBM kemasan, petugas bersepeda motor, kios Pertamax hingga tangki penyimpanan BBM. "Kami imbau juga pemudik untuk memanfaatkan aplikasi di telepon pintar untuk mencari informasi mengenai lokasi peng isian BBM," ujar Nicke.

Dia menambahkan, Pertamina telah menyiapkan 200 unit motor pengangkut BBM akan dikerahkan untuk menjangkau titik-titik kemacetan. Sebelumnya Pertamina memperkirakan konsumsi BBM harian selama Ramadan dan Idul Fitri 2018 naik rata-rata 15%. Mengantisipasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama bulan puasa dan Idul Fitri dari rata-rata harian normal gasoline 90.000 kiloliter (KL) menjadi 104.000 KL per hari.

"Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9-13 Juni 2018, dengan kenaikan 32% dan 29% dari konsumsi normal. Adapun arus balik pada 19 Juni 2018 diperkirakan mencapai 28%," ujar Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo belum lama ini.

Sementara itu Komisi VII DPR bersama dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) bersepakat untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM selama Ramadan dan Lebaran. Dirjen Migas Djoko Siswanto menjelaskan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka posko nasional guna memastikan pasokan energi selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1439 H berjalan dengan baik.

Posko nasional ini mulai berlaku efektif pada H-15 sampai dengan H+13 Lebaran, yaitu tanggal 31 Mei 2018 hingga 28 Juni 2018. Posko nasional sektor ESDM nantinya akan bertugas memantau kondisi terkini terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM), gas (liquefied petroleum gas atau elpiji, jaringan gas, bahan bakar gas/BBG) hingga listrik.

Di samping itu posko nasional juga akan mengantisipasi kebencanaan geologi. Seperti tahun sebelumnya, Badan Pengatur Hilir dan Minyak Gas Bumi (BPH Migas) ditunjuk sebagai koordinator dalam menjalankan tugas tersebut. BPH Migas akan melakukan pengumpulan serta inventarisasi data lapangan mengenai fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik milik badan usaha serta potensi daerah rawan bencana.

General Manager Pertamina MOR III Erry Widiastono mengatakan, ada sebanyak 30 unit motor kemasan di 20 titik wilayah MOR III yang meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Di wilayah itu Pertamina menyiapkan motor di 8 titik di jalur reguler dan 12 titik di jalur tol.

Pada masa mudik Lebaran nanti, Pertamina melalui Serambi Pertamax akan memberikan suguhan tempat yang nyaman untuk para pemudik beristirahat dengan berbagai fasilitasnya yang tersebar di 4 titik jalur utama dan jalur selatan mudik wilayah MOR III. Erry menerangkan, selain konsumsi BBM dan LPG yang meningkat di wilayah MOR III, selama masa mudik Lebaran nanti pilihan masyarakat menggunakan jalur alternatif udara pun akan tinggi.

Diprediksi konsumsi avtur terjadi kenaikan tertinggi pada puncak mudik dan arus alik di H-6 dan H+6 Lebaran tahun ini. "Kami all out untuk memberikan segala informasi terkait kesediaan sarana dan fasilitas mudik tahun ini," sebutnya.

Pertamina memproyeksikan selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri 2018 konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji harian secara nasional naik rata-rata 15% bila dibandingkan dengan hari biasanya. Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, perseroan telah mempersiapkan diri untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1439 H dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM dan Elpiji Idul Fitri 2018.

"Satgas BBM ini bertugas mengawal ketersediaan dan kelancaran distribusi ke seluruh wilayah Indonesia serta melayani kebutuhan BBM dan LPG bagi masyarakat, khususnya pemudik, selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Menurut dia, Satgas BBM akan mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri. Adapun posko Satgas BBM berada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan di Kantor PT Pertamina (Persero) Pusat. Pertamina memperkirakan, kenaikan konsumsi BBM harian tertinggi akan terjadi pada jenis Pertalite dari 46.000 KL menjadi 55.000 KL atau naik 20%, disusul Pertamax dari 15.000 KL menjadi 18.000 KL atau naik 15%, Premium dari 24.000 KL menjadi 26.000 KL atau naik 7%, Pertamax Turbo dari 787 KL menjadi 820 KL naik 5%.

Adapun untuk Dexlite dari 1.598 KL menjadi 1.678 KL atau naik 5%, Dex dari 485 KL menjadi 504 KL atau naik 4% serta Avtur meningkat dari 15.000 KL menjadi 16.000 KL atau naik 5%. Sementara kebutuhan solar diperkirakan turun dari 35.000 KL rata-rata harian menjadi 30.000 KL.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)