Optimalkan Alsintan di Lumajang, Amran Pastikan Tidak Ada Lahan Tidur
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginginkan, agar setiap Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dimanfaatkan secara optimal. Begitu pula dalam tinjauannya ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Amran menegaskan tidak boleh ada yang menganggur.
"Jangan biarkan lahan tidur. Jangan biarkan matahari bersinar sia-sia. Kalau alat mesin pertanian bergerak, lahannya pasti bangun, petaninya pasti bekerja. Akan ada perekonomian yang juga bergerak. Kesejahteraan meningkat," kata Amran dalam rilis di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Pemerintah Jokowi-JK melalui Kementerian Pertanian sudah menggalakkan pemanfaatan Alsintan sejak 4 tahun lalu. Untuk memastikan optimalisasi penggunaannya, Kementan telah mengevaluasi dan memastikan tidak ada yang menganggur dengan memindahtangankan sebanyak 1.500 Alsintan ke lahan yang lebih produktif.
"Tujuan kami turun adalah untuk optimalkan Alsintan. Tujuannya adalah agar biaya produsi lebih ringan, mempercepat tanam, dan meminimalisir losses. Jadi harus ada pengecekan kembali, jangan ragu untuk memindahkan jika tidak produktif," urai dia.
Amran menegaskan bahwa Alsintan ini untuk produksi, menggunakan uang rakyat. Bahkan Kementerian Pertanian sudah memotong biaya perjalanan dinas, seminar, dan biaya operasional lainnya. "Demi Alsintan dan mendahulukan petani. Tidak boleh ada yang main-main dengan alat milik rakyat, apalagi sampai bayar-bayar," tambahnya.
Berdasarkan data Kementan, Kelompok Tani (Poktan) penerima bantuan yang menjadi lokasi utama Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA) di Lumajang adalah Poktan Tunas Harapan yang memiliki anggota 102 orang dan lahan 44 hektare. Pola tanam di Desa Wonorejo padi padi padi.
Luas Tambah Tanam (LTT) Desa Wonorejo sampai dengan pertengahan Mei mencapai 24 hektare dari total target 44 hektare selama periode Asep, dengan varietas padi Inpari 8, 30 dan 33, Sidenuk, Situbagendit dan Ciherang.
Bantuan yang diterima oleh Poktan Tunas Harapan adalah 2 unit traktor roda dua (TR2) dan transplanter 1 unit. Total bantuan alsintan yang diterima di Kabupaten Lumajang sebanyak 432 unit TR2, 30 unit TR4, 56 unit combine harvester kecil (CHK), 19 unit combine harvester sedang (CHS), 5 unit combine harvester besar (CHB) dan 187 pompa air (PA).
Dengan memanfaatkan alsintan, Indeks Pertanaman meningkat karena sejak pengolahan hingga panen waktunya lebih singkat, seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Lumajang. Alsintan juga mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian. Dan dapat dipastikan melalui OPA, kegiatan pertanian akan lebih mudah, murah dan hemat biaya.
"Jangan biarkan lahan tidur. Jangan biarkan matahari bersinar sia-sia. Kalau alat mesin pertanian bergerak, lahannya pasti bangun, petaninya pasti bekerja. Akan ada perekonomian yang juga bergerak. Kesejahteraan meningkat," kata Amran dalam rilis di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Pemerintah Jokowi-JK melalui Kementerian Pertanian sudah menggalakkan pemanfaatan Alsintan sejak 4 tahun lalu. Untuk memastikan optimalisasi penggunaannya, Kementan telah mengevaluasi dan memastikan tidak ada yang menganggur dengan memindahtangankan sebanyak 1.500 Alsintan ke lahan yang lebih produktif.
"Tujuan kami turun adalah untuk optimalkan Alsintan. Tujuannya adalah agar biaya produsi lebih ringan, mempercepat tanam, dan meminimalisir losses. Jadi harus ada pengecekan kembali, jangan ragu untuk memindahkan jika tidak produktif," urai dia.
Amran menegaskan bahwa Alsintan ini untuk produksi, menggunakan uang rakyat. Bahkan Kementerian Pertanian sudah memotong biaya perjalanan dinas, seminar, dan biaya operasional lainnya. "Demi Alsintan dan mendahulukan petani. Tidak boleh ada yang main-main dengan alat milik rakyat, apalagi sampai bayar-bayar," tambahnya.
Berdasarkan data Kementan, Kelompok Tani (Poktan) penerima bantuan yang menjadi lokasi utama Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA) di Lumajang adalah Poktan Tunas Harapan yang memiliki anggota 102 orang dan lahan 44 hektare. Pola tanam di Desa Wonorejo padi padi padi.
Luas Tambah Tanam (LTT) Desa Wonorejo sampai dengan pertengahan Mei mencapai 24 hektare dari total target 44 hektare selama periode Asep, dengan varietas padi Inpari 8, 30 dan 33, Sidenuk, Situbagendit dan Ciherang.
Bantuan yang diterima oleh Poktan Tunas Harapan adalah 2 unit traktor roda dua (TR2) dan transplanter 1 unit. Total bantuan alsintan yang diterima di Kabupaten Lumajang sebanyak 432 unit TR2, 30 unit TR4, 56 unit combine harvester kecil (CHK), 19 unit combine harvester sedang (CHS), 5 unit combine harvester besar (CHB) dan 187 pompa air (PA).
Dengan memanfaatkan alsintan, Indeks Pertanaman meningkat karena sejak pengolahan hingga panen waktunya lebih singkat, seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Lumajang. Alsintan juga mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian. Dan dapat dipastikan melalui OPA, kegiatan pertanian akan lebih mudah, murah dan hemat biaya.
(ven)