Banten Masih Perbaiki Jalan Arteri Mudik
A
A
A
SERANG - Pemprov Banten masih memperbaiki jalan arteri Jakarta-Merak atau jalan non tol yang akan dilalui pemudik.
Meski hanya sedikit perbaikan, secara keseluruhan jalur alternatif tersebut siap dilintasi dan aman. Ada tiga jalur utama untuk jalur mudik maupun jalur wisata.
Ketiganya adalah jalur Serang-Gunungsari-Mancak hingga kawasan wisata Anyer; Palima-Pasar Teneng yang juga menuju Pantai Anyer, Carita, dan objek wisata lainnya; serta Mengger-Mandalawangi menuju Pantai Carita, Pandeglang.
“Jalur alternatifnya juga ada seperti lingkar selatan di Kota Cilegon. Memangsaat inidalam kondisi perbaikan karena banjir beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten Hadi Suryadi kemarin. Kerusakan di jalan arteri antara lain berlubang dan bergelombang.
Kondisi tersebut membahayakan pemudik, khususnya pengendara sepeda motor. Kerusakan jalan merata mulai dari Jalan Raya Serang-Cilegon hingga tepat di pintu masuk Pelabuhan Merak. “Kerusakan jalan akibat tak kuat menahan beban berat truk,” ucapnya.
Jalan bergelombang paling parah terjadi di Jalan Raya Kramatwatu, Kabupaten Serang, mulai dari Jalan Serang hingga pintu masuk tol Serang Timur. Sementara jalan berlubang mulai dari traffic light PCI sampai Jalan Raya Merak-Grogol, Kota Cilegon. Diameter kedalaman lubang sekitar 20 cm.
Pada malam hari kondisi jalan makin membahayakan karena penerangan jalan umum (PJU) tak memadai. Beberapa pengendara kerap mengalami kecelakaan dan tindak kejahatan. Begitu juga jalan alternatif Bojonegara-Merak yang juga mengalami kerusakan parah. Jalan di lokasi setempat juga gelap gulita.
Saat ini belum ada perbaikan jalan dari pemerintah daerah setempat. Untuk pembangunan dan perbaikan jalan di Banten yang dialokasikan di Dinas PUPR sebesar Rp1,4 triliun pada tahun ini. Anggaran tersebut di antaranya Rp300 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp700 miliar untuk pembangunan jalannya.
“Lain-lainnya untuk irigasi, situ, danau, serta infrastruktur penunjang lainnya,” kata Hadi. Meski masih banyak kerusakan, ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan Pemprov Banten dalam kondisi baik dan siap dipakai arus mudik. Jalur utama tol Jakarta-Merak yang banyak dilalui pemudik menggunakan roda empat saat ini dalam kondisi cukup baik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cilegon Nana Sulaksana menuturkan, jalur mudik diwilayahnya masuk jalan nasional sehingga kewenangan perbaikannya berada di pemerintah pusat. Di tempat terpisah, Astra Tol Tangerang-Merak memprediksi peningkatan volume lalu lintas pada arus mudik tahun ini sekitar 5,6% bila dibandingkan dengan periode sama pada 2017.
Diprediksi 163.758 kendaraan menggunakan tol Tangerang-Merak pada puncak arus mudik, meningkat dari 151.808 kendaraan pada puncak mudik tahun lalu. Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti Krist Ade Sudiyono mengatakan, saat arus mudik dan balik Lebaran, peningkatan kapasitas transaksi dilakukan Astra Tol Tangerang-Merak dengan memaksimalkan operasional 89 gardu reguler yang terdapat pada 10 gerbang tol (GT).
“Untuk kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jalan, kami memastikan kondisi umum jalan tol pada H-10 hingga H+10 terbebas dari perambuan dan peralatan kerja perbaikan jalan tol,” ujarnya. Berbagai persiapan manajemen lalu lintas dalam upaya menangani kepadatan arus mudik dan balik serta liburan dilakukan.
Di antaranya jika terjadi antrean di Merak akan dilakukan penampungan kendaraan di Jalan Cikuasa sampai pertigaan akses tol Merak. Transaksi gardu exit GT Merak dihentikan sementara (buka tutup) dan dibuka kembali saat Jalan Cikuasa bisa menampung kembali.
Pengguna jalan tol diimbau istirahat di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Km 43 dan Km 68 arah Merak, kemudian kendaraan disortir untuk dialihkan keluar menuju GT Cilegon Timur atau Cilegon Barat. (Teguh Mahardika)
Meski hanya sedikit perbaikan, secara keseluruhan jalur alternatif tersebut siap dilintasi dan aman. Ada tiga jalur utama untuk jalur mudik maupun jalur wisata.
Ketiganya adalah jalur Serang-Gunungsari-Mancak hingga kawasan wisata Anyer; Palima-Pasar Teneng yang juga menuju Pantai Anyer, Carita, dan objek wisata lainnya; serta Mengger-Mandalawangi menuju Pantai Carita, Pandeglang.
“Jalur alternatifnya juga ada seperti lingkar selatan di Kota Cilegon. Memangsaat inidalam kondisi perbaikan karena banjir beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten Hadi Suryadi kemarin. Kerusakan di jalan arteri antara lain berlubang dan bergelombang.
Kondisi tersebut membahayakan pemudik, khususnya pengendara sepeda motor. Kerusakan jalan merata mulai dari Jalan Raya Serang-Cilegon hingga tepat di pintu masuk Pelabuhan Merak. “Kerusakan jalan akibat tak kuat menahan beban berat truk,” ucapnya.
Jalan bergelombang paling parah terjadi di Jalan Raya Kramatwatu, Kabupaten Serang, mulai dari Jalan Serang hingga pintu masuk tol Serang Timur. Sementara jalan berlubang mulai dari traffic light PCI sampai Jalan Raya Merak-Grogol, Kota Cilegon. Diameter kedalaman lubang sekitar 20 cm.
Pada malam hari kondisi jalan makin membahayakan karena penerangan jalan umum (PJU) tak memadai. Beberapa pengendara kerap mengalami kecelakaan dan tindak kejahatan. Begitu juga jalan alternatif Bojonegara-Merak yang juga mengalami kerusakan parah. Jalan di lokasi setempat juga gelap gulita.
Saat ini belum ada perbaikan jalan dari pemerintah daerah setempat. Untuk pembangunan dan perbaikan jalan di Banten yang dialokasikan di Dinas PUPR sebesar Rp1,4 triliun pada tahun ini. Anggaran tersebut di antaranya Rp300 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp700 miliar untuk pembangunan jalannya.
“Lain-lainnya untuk irigasi, situ, danau, serta infrastruktur penunjang lainnya,” kata Hadi. Meski masih banyak kerusakan, ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan Pemprov Banten dalam kondisi baik dan siap dipakai arus mudik. Jalur utama tol Jakarta-Merak yang banyak dilalui pemudik menggunakan roda empat saat ini dalam kondisi cukup baik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cilegon Nana Sulaksana menuturkan, jalur mudik diwilayahnya masuk jalan nasional sehingga kewenangan perbaikannya berada di pemerintah pusat. Di tempat terpisah, Astra Tol Tangerang-Merak memprediksi peningkatan volume lalu lintas pada arus mudik tahun ini sekitar 5,6% bila dibandingkan dengan periode sama pada 2017.
Diprediksi 163.758 kendaraan menggunakan tol Tangerang-Merak pada puncak arus mudik, meningkat dari 151.808 kendaraan pada puncak mudik tahun lalu. Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti Krist Ade Sudiyono mengatakan, saat arus mudik dan balik Lebaran, peningkatan kapasitas transaksi dilakukan Astra Tol Tangerang-Merak dengan memaksimalkan operasional 89 gardu reguler yang terdapat pada 10 gerbang tol (GT).
“Untuk kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jalan, kami memastikan kondisi umum jalan tol pada H-10 hingga H+10 terbebas dari perambuan dan peralatan kerja perbaikan jalan tol,” ujarnya. Berbagai persiapan manajemen lalu lintas dalam upaya menangani kepadatan arus mudik dan balik serta liburan dilakukan.
Di antaranya jika terjadi antrean di Merak akan dilakukan penampungan kendaraan di Jalan Cikuasa sampai pertigaan akses tol Merak. Transaksi gardu exit GT Merak dihentikan sementara (buka tutup) dan dibuka kembali saat Jalan Cikuasa bisa menampung kembali.
Pengguna jalan tol diimbau istirahat di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Km 43 dan Km 68 arah Merak, kemudian kendaraan disortir untuk dialihkan keluar menuju GT Cilegon Timur atau Cilegon Barat. (Teguh Mahardika)
(nfl)