Perdagangan Bebas, Mendag Tak Ingin RI Hanya Jadi Pasar
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan, bahwa perdagangan bebas dan keterbukaan dapat menjadi cara untuk maju dan berkompetisi dengan negara lain. Terang dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara lain, baik dalam hal ekspor maupun pertumbuhan ekonomi.
“Kita bisa terus maju dengan membuka diri dan mengambil manfaat dari perjanjian perdagangan bebas dibandingkan dengan negara lain. Dengan membuka diri, kita juga membuka peluang untuk berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Mendag lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (26/5/2018).
Maka guna menghadapi masuknya produk luar dari perdagangan bebas, sambung dia harus mampu meningkatkan kualitas produk dalam negeri dan menjaga harga tetap kompetitif agar dapat bersaing dengan produk luar.
"Dengan demikian, kita dapat memenuhi pasar dalam negeri dengan produk dalam negeri sekaligus melakukan ekspor. Kita jangan hanya menjadi pasar bagi negara luar, tetapi juga dapat memasarkan ke luar,” jelas Mendag.
Mendag juga memberikan pesan kepada para calon wisudawan, bahwa kunci untuk menjadi maju adalah jangan pernah berpikir untuk instan dan tetap menjaga komitmen. Dalam perjalanan, komitmen kita yang akan diuji dan kita harus dapat memegang komitmen kita sendiri. "Kami membutuhkan putra-putri terbaik dari Universitas Udayana untuk turut memajukan negeri ini. Mari berbuat yg terbaik untuk bangsa ini,” pungkas Mendag.
Kuliah umum yang dibuka Rektor Universitas Udayana Profesor A.A Raka Sudewi ini dihadiri 1222 orang wisudawan yang akan diwisuda, Sabtu (26/5). Dalam sambutannya, Prof. Raka Sudewi menyampaikan harapannya agar melalui kuliah umum ini para calon wisudawan mendapat pencerahan dan semangat baru untuk menghadapi tantangan perdagangan bebas. Berlaku sebagai moderator dalam acara ini, Direktur Badan Pengelola Usaha Universitas Udayana, Sayu Ketut Sutrisna Dewi.
“Kita bisa terus maju dengan membuka diri dan mengambil manfaat dari perjanjian perdagangan bebas dibandingkan dengan negara lain. Dengan membuka diri, kita juga membuka peluang untuk berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Mendag lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (26/5/2018).
Maka guna menghadapi masuknya produk luar dari perdagangan bebas, sambung dia harus mampu meningkatkan kualitas produk dalam negeri dan menjaga harga tetap kompetitif agar dapat bersaing dengan produk luar.
"Dengan demikian, kita dapat memenuhi pasar dalam negeri dengan produk dalam negeri sekaligus melakukan ekspor. Kita jangan hanya menjadi pasar bagi negara luar, tetapi juga dapat memasarkan ke luar,” jelas Mendag.
Mendag juga memberikan pesan kepada para calon wisudawan, bahwa kunci untuk menjadi maju adalah jangan pernah berpikir untuk instan dan tetap menjaga komitmen. Dalam perjalanan, komitmen kita yang akan diuji dan kita harus dapat memegang komitmen kita sendiri. "Kami membutuhkan putra-putri terbaik dari Universitas Udayana untuk turut memajukan negeri ini. Mari berbuat yg terbaik untuk bangsa ini,” pungkas Mendag.
Kuliah umum yang dibuka Rektor Universitas Udayana Profesor A.A Raka Sudewi ini dihadiri 1222 orang wisudawan yang akan diwisuda, Sabtu (26/5). Dalam sambutannya, Prof. Raka Sudewi menyampaikan harapannya agar melalui kuliah umum ini para calon wisudawan mendapat pencerahan dan semangat baru untuk menghadapi tantangan perdagangan bebas. Berlaku sebagai moderator dalam acara ini, Direktur Badan Pengelola Usaha Universitas Udayana, Sayu Ketut Sutrisna Dewi.
(akr)