ASDP Gilimanuk Siapkan 32 Armada Kapal Saat Arus Mudik 2018
A
A
A
JEMBRANA - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Gilimanuk menyiapkan 32 armada kapal untuk menghadapi lonjakan penyebrangan pada arus mudik Lebaran 2018. Biasanya lonjakan arus mudik ke Jawa akan fokus pada jalur darat, sedangkan jasa penyebrangan bakal terjadi dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana menuju Pelabuhan Ketapang.
Manajer Usaha ASDP Gilimanuk Heru Wahyono menjelaskan, bahwa secara keseluruhan armada kapal yang dimiliki telah dinyatakan layak untuk beroperasi. “Untuk saat ini sampai arus mudik baru 32 armada kapal yang kami operasikan,” terangnya di Jembrana.
Sambung dia menerangkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah dermaga yang dimiliki oleh pelabuhan Gilimanuk dan pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sebanyak tujuh dermaga .
“Jika dioperasikan seluruhnya, kami kuatir akan menimbulkan krodit di laut. Terutama antri untuk bersandar di dermaga akan lebih lama atau waktu mengapung lebih lama. Hal itu akan berisiko menimbulkan kecelakaan laut terutama saat terjadi cuaca buruk,” ungkapnya.
Dia menyatakan, maka dari itu saat ini baru 32 kapal yang dioperasikan, apabila terjadi lonjakan yang cukup padat akan diberlakukan sistim mempercepat bongkar muat. “Bongkar buat dengan waktu 15 sampai 20 menit sudah langsung berangkat,”ujarnya.
Selain itu juga loket tiket untuk penumpang dan kendaraan juga akan ditambah. “Penambahannya loket tiket juga disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu,” jelasnya.
Manajer Usaha ASDP Gilimanuk Heru Wahyono menjelaskan, bahwa secara keseluruhan armada kapal yang dimiliki telah dinyatakan layak untuk beroperasi. “Untuk saat ini sampai arus mudik baru 32 armada kapal yang kami operasikan,” terangnya di Jembrana.
Sambung dia menerangkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah dermaga yang dimiliki oleh pelabuhan Gilimanuk dan pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sebanyak tujuh dermaga .
“Jika dioperasikan seluruhnya, kami kuatir akan menimbulkan krodit di laut. Terutama antri untuk bersandar di dermaga akan lebih lama atau waktu mengapung lebih lama. Hal itu akan berisiko menimbulkan kecelakaan laut terutama saat terjadi cuaca buruk,” ungkapnya.
Dia menyatakan, maka dari itu saat ini baru 32 kapal yang dioperasikan, apabila terjadi lonjakan yang cukup padat akan diberlakukan sistim mempercepat bongkar muat. “Bongkar buat dengan waktu 15 sampai 20 menit sudah langsung berangkat,”ujarnya.
Selain itu juga loket tiket untuk penumpang dan kendaraan juga akan ditambah. “Penambahannya loket tiket juga disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu,” jelasnya.
(akr)