Sri Mulyani Fokus Jaga Daya Beli dan Dorong Investasi Swasta
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerangkan, pemerintah bakal tetap menjaga konsumsi masyarakat dan investasi untuk menjadi motor pertumbuhan ekonomi di tahun 2019, mendatang. Terkait investasi, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut bakal memaksimalkan peran swasta.
“Konsumsi sebagai faktor yang utama akan tetap dijaga, dari sisi daya beli melalui pertama job creation dan inflasi yang rendah sehingga daya beli masyarakat akan tetap terjaga,” ujar Menkeu di Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Sedangkan investasi diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perbaikan daya saing dan persepsi investor. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan tersebut bahkan sudah terlihat pada kuartal pertama tahun 2018 dimana pertumbuhan investasi sudah mencapai 7,9%.
Lebih lanjut, menurutnya pertumbuhan ini merupakan yang terkuat semenjak terjadinya guncangan pada komoditas yang dimulai tahun 2014 akhir dan terus mengalami tekanan hingga 2016. Untuk mendukung hal ini, Pemerintah juga akan mendorong peran swasta dalam meningkatkan kinerja investasi dengan memberi insentif, simplifikasi regulasi dan memberlakukan single submision.
“Kita akan terus menjaga agar confidence dari swasta termasuk untuk melakukan ekspansi terus akan diperkuat termasuk memberikan insentif, melakukan simplifikasi regulasi, melakukan reformasi di bidang birokrasi dan perijinan dan bahkan meluncurkan single submision yang akan segera dilakukan oleh Pemerintah,” paparnya.
Selain itu, pertumbuhan investasi juga akan didukung oleh pembangunan infrastruktur yang sedang dibangun. Berbagai infrastruktur yang mendekati penyelesaian saat ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas yang akan meingkatkan investasi terutama di berbagai pelosok Indonesia.
“Konsumsi sebagai faktor yang utama akan tetap dijaga, dari sisi daya beli melalui pertama job creation dan inflasi yang rendah sehingga daya beli masyarakat akan tetap terjaga,” ujar Menkeu di Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Sedangkan investasi diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perbaikan daya saing dan persepsi investor. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan tersebut bahkan sudah terlihat pada kuartal pertama tahun 2018 dimana pertumbuhan investasi sudah mencapai 7,9%.
Lebih lanjut, menurutnya pertumbuhan ini merupakan yang terkuat semenjak terjadinya guncangan pada komoditas yang dimulai tahun 2014 akhir dan terus mengalami tekanan hingga 2016. Untuk mendukung hal ini, Pemerintah juga akan mendorong peran swasta dalam meningkatkan kinerja investasi dengan memberi insentif, simplifikasi regulasi dan memberlakukan single submision.
“Kita akan terus menjaga agar confidence dari swasta termasuk untuk melakukan ekspansi terus akan diperkuat termasuk memberikan insentif, melakukan simplifikasi regulasi, melakukan reformasi di bidang birokrasi dan perijinan dan bahkan meluncurkan single submision yang akan segera dilakukan oleh Pemerintah,” paparnya.
Selain itu, pertumbuhan investasi juga akan didukung oleh pembangunan infrastruktur yang sedang dibangun. Berbagai infrastruktur yang mendekati penyelesaian saat ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas yang akan meingkatkan investasi terutama di berbagai pelosok Indonesia.
(akr)