Wilmar-Kemendag Gelar Pasar Murah di 29 Pondok Pesantren
A
A
A
JAKARTA - Wilmar Indonesia bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pasar murah di 29 lokasi pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung untuk membantu warga memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Pasar murah Ramadhan ini kali kedua dijalankan oleh Wilmar dan Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan sejumlah pesantren," kata Komisaris Wilmar Indonesia Master Parulian Tumanggor di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Dalam pasar murah tahun ini, jelasnya, Wilmar memberikan bantuan CSR atau pertanggungjawaban sosial perusahaan berupa paket bahan pokok kepada pesantren di 29 lokasi, kemudian pesantren akan menjual kembali untuk warga dengan harga Rp50.000 per per paket.
Jumlah paket yang disebarkan mencapai 14.500 paket untuk membantu pesantren serta masyarakat sekitarnya memenuhi kebutuhan pokok dan stabilisasi harga. "Penetapan lokasi ditentukan oleh Kemendag berdasarkan pemerataan dan masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Menurut dia, tahun ini, pasar murah dimulai dari DKI Jakarta, Depok, Karawang, Ciamis, Tasikmalaya, Majalengka, Sukabumi, Garut, Kuningan, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Tegal dan Lampung untuk masing-masing daerah, pasar murah bisa mencapai empat titik lokasi.
Isi paket bahan pokok antara lain minyak goreng 2 liter, beras 5 kilogram, gula 2 kilogram, dan satu botol sirup. "Harga paket sembako di bawah harga pasar. Nilai paket riil seharusnya Rp125.000. Khusus untuk pasar murah, pesantren menjual paket ini sebesar Rp50.000," ujarnya.
Menurut Tumanggor, pihaknya berkomitmen mendukung program Kementerian Perdagangan dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok menjelang Lebaran. Selain itu, pihaknya ingin meringankan beban masyarakat kurang mampu untuk memperoleh produk dengan harga terjangkau dan berkualitas dari Wilmar.
Sekretaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Marthin Simanungkalit memberikan apresiasi untuk kegiatan pasar murah yang digelar Wilmar tersebut. Kementerian Perdagangan, tegas dia, selalu siap menjadi fasilitator dan mengajak perusahaan swasta untuk membantu meringankan beban masyarakat.
"Pasar murah Ramadhan ini kali kedua dijalankan oleh Wilmar dan Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan sejumlah pesantren," kata Komisaris Wilmar Indonesia Master Parulian Tumanggor di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Dalam pasar murah tahun ini, jelasnya, Wilmar memberikan bantuan CSR atau pertanggungjawaban sosial perusahaan berupa paket bahan pokok kepada pesantren di 29 lokasi, kemudian pesantren akan menjual kembali untuk warga dengan harga Rp50.000 per per paket.
Jumlah paket yang disebarkan mencapai 14.500 paket untuk membantu pesantren serta masyarakat sekitarnya memenuhi kebutuhan pokok dan stabilisasi harga. "Penetapan lokasi ditentukan oleh Kemendag berdasarkan pemerataan dan masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Menurut dia, tahun ini, pasar murah dimulai dari DKI Jakarta, Depok, Karawang, Ciamis, Tasikmalaya, Majalengka, Sukabumi, Garut, Kuningan, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Tegal dan Lampung untuk masing-masing daerah, pasar murah bisa mencapai empat titik lokasi.
Isi paket bahan pokok antara lain minyak goreng 2 liter, beras 5 kilogram, gula 2 kilogram, dan satu botol sirup. "Harga paket sembako di bawah harga pasar. Nilai paket riil seharusnya Rp125.000. Khusus untuk pasar murah, pesantren menjual paket ini sebesar Rp50.000," ujarnya.
Menurut Tumanggor, pihaknya berkomitmen mendukung program Kementerian Perdagangan dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok menjelang Lebaran. Selain itu, pihaknya ingin meringankan beban masyarakat kurang mampu untuk memperoleh produk dengan harga terjangkau dan berkualitas dari Wilmar.
Sekretaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Marthin Simanungkalit memberikan apresiasi untuk kegiatan pasar murah yang digelar Wilmar tersebut. Kementerian Perdagangan, tegas dia, selalu siap menjadi fasilitator dan mengajak perusahaan swasta untuk membantu meringankan beban masyarakat.
(fjo)