Pacu Wirausaha Baru Lewat Pembentukan Koperasi di Pondok Pesantren
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin aktif melaksanakan berbagai program dalam upaya menumbuhkan wirausaha industri baru. Salah satu langkah strategisnya adalah mendorong pembentukan koperasi di lingkungan pondok pesantren.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartato mengatakan bahwa pihaknya terus mendukung peranan koperasi dalam meningkatkan wirausaha. “Kami terus mendukung peran koperasi menjadi kekuatan baru yang bisa mengakselerasi peningkatan daya saing industri dalam negeri terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM),” ujarnya di Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Menurutnya, koperasi dinilai mampu menghimpun dan melibatkan banyak masyarakat dalam menumbuhkan aktivitas wirausaha sehingga dapat mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia. “Apalagi, kita punya potensi dari jumlah pondok pesantren yang sangat banyak dan tersebar di seluruh daerah,” tuturnya.
Airlangga menyebutkan, program koperasi di pondok pesantren sejatinya telah digalakkan sejak lama. Bahkan telah populer ketika di era ayahnya, Ir. Hartarto Sastrosoenarto yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada tahun 1983-1993 silam atau zaman orde baru.
“Namun program tersebut sempat vakum hingga kini. Almarhum ayah saya, dahulu telah mendorong koperasi di pesantren. Saat ini, mari kita hidupkan kembali, sehingga para santri bisa mulia bekerja sendiri dan dapat mempekerjakan masyarakat sekitar," jelasnya.
Menperin meyakini, pelaksanaan program koperasi di setiap pondok pesantren, mampu menciptakan ekosistem perekonomian di Tanah Air. Selain itu, para santri bisa mencukupi kebutuhannya dengan penghasilan tambahan dari usaha di pondok pesantren.
“Pemerintah sangat mendukung kegiatan wirausaha di pondok pesantren. Bahkan, Bapak Presiden Joko Widodo juga mendorong segala kegiatan positif yang dilakukan di pondok pesantren, harus dibantu oleh Pemerintah,” papar Airlangga.
Dalam hal ini, Kemenperin telah menginisasi program yang dinamakan Santripreneur. “Kami punya dua model, yakni Santri Berindustri dan Santri Berkreasi,” ungkap Airlangga.Santri Berindustri merupakan upayapengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh pondok pesantrenmaupun penumbuhan unit industri baru yang potensial.
Sedangkan, model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa pondok peantren untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.
“Kami juga memberikan bantuan peralatan dan mesin sesuai kebutuhan pondok pesantren, seperti untuk membuat roti, air minum dalam kemasan, dan pengolahan sampah," sebutnya.
Menperin berharap, program tersebut dapat terlaksana secara luas di seluruh Indonesia, terlebih di wilayah Jawa Tengah yang memiliki jumlah pondok pesantren yang cukup banyak.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartato mengatakan bahwa pihaknya terus mendukung peranan koperasi dalam meningkatkan wirausaha. “Kami terus mendukung peran koperasi menjadi kekuatan baru yang bisa mengakselerasi peningkatan daya saing industri dalam negeri terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM),” ujarnya di Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Menurutnya, koperasi dinilai mampu menghimpun dan melibatkan banyak masyarakat dalam menumbuhkan aktivitas wirausaha sehingga dapat mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia. “Apalagi, kita punya potensi dari jumlah pondok pesantren yang sangat banyak dan tersebar di seluruh daerah,” tuturnya.
Airlangga menyebutkan, program koperasi di pondok pesantren sejatinya telah digalakkan sejak lama. Bahkan telah populer ketika di era ayahnya, Ir. Hartarto Sastrosoenarto yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada tahun 1983-1993 silam atau zaman orde baru.
“Namun program tersebut sempat vakum hingga kini. Almarhum ayah saya, dahulu telah mendorong koperasi di pesantren. Saat ini, mari kita hidupkan kembali, sehingga para santri bisa mulia bekerja sendiri dan dapat mempekerjakan masyarakat sekitar," jelasnya.
Menperin meyakini, pelaksanaan program koperasi di setiap pondok pesantren, mampu menciptakan ekosistem perekonomian di Tanah Air. Selain itu, para santri bisa mencukupi kebutuhannya dengan penghasilan tambahan dari usaha di pondok pesantren.
“Pemerintah sangat mendukung kegiatan wirausaha di pondok pesantren. Bahkan, Bapak Presiden Joko Widodo juga mendorong segala kegiatan positif yang dilakukan di pondok pesantren, harus dibantu oleh Pemerintah,” papar Airlangga.
Dalam hal ini, Kemenperin telah menginisasi program yang dinamakan Santripreneur. “Kami punya dua model, yakni Santri Berindustri dan Santri Berkreasi,” ungkap Airlangga.Santri Berindustri merupakan upayapengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh pondok pesantrenmaupun penumbuhan unit industri baru yang potensial.
Sedangkan, model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa pondok peantren untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.
“Kami juga memberikan bantuan peralatan dan mesin sesuai kebutuhan pondok pesantren, seperti untuk membuat roti, air minum dalam kemasan, dan pengolahan sampah," sebutnya.
Menperin berharap, program tersebut dapat terlaksana secara luas di seluruh Indonesia, terlebih di wilayah Jawa Tengah yang memiliki jumlah pondok pesantren yang cukup banyak.
(akr)