Trump Ancam Kenakan Tarif 20% untuk Mobil Impor dari UE
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengancam akan meningkatkan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa (UE) dengan menerapkan tarif 20% untuk seluruh mobil yang diimpor dari kawasan tersebut.
Trump melontarkan ancaman tersebut pada hari yang sama di mana UE memberlakukan aksi balasan atas pengenaan tarif impor baja dan alumunium oleh AS. Aksi balasan UE tersebut menargetkan ekspor senilai USD3,2 miliar dari AS ke 28 negara anggotanya.
"Jika tarif dan batasan ini tidak segera dilepas, kami akan mengenakan tarif sebesar 20% untuk seluruh mobil yang diekspor (UE) ke Amerika. (Atau) Bikin mobil mereka di sini!" tulis Trump seperti dikutip Reuters.
Bulan lalu, pemerintahan Trump melancarkan penyelidikan mengenai apakah impor automotif menimbulkan ancaman bagi kepentingan nasional. AS saat ini mengenakan tarif sebesar 2,5% atas impor mobil penumpang dari UE dan 25% untuk jenis pickup dan truk. Sementara, UE mengenkan tarif sebesar 10% untuk mobil-mobil impor dari AS.
Pasca-ancaman Trump, European Autos Stocks Index merosot tajam dan ditutup melemah 0,5%. Saham pabrikan mobil seperti Ford Motor Co dan General Motors Co ikut melemah setelah cuitan ancaman Trump namun mengalami rebound dan ditutup menguat.
Sementara, Departemen Perdagangan AS telah menjadwalkan penyelidikan mengenai dampak impor automotif dan suku cadangnya dan berharap menuntaskannya pada akhir bulan Juli atau awal Agustus. Namun demikian, Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan bahwa penyelidikan itu asih dalam tahap awal.
Bulan lalu, Evercore ISI dalam risetnya menyebutkan bahwa pengenaan tarif impor hingga 25% sama saja dengan menghancurkan bisnis impor mobil dari Eropa atau China ke AS. Terkait dengan itu, pabrikan mobil dan setidaknya dua lusin pemasok automotif bersiap mengajukan keberatan atas tarif tersebut sebelum batas waktu 29 Juni.
Sejumlah eksekutif perusahaan automotif AS mengatakan bahwa mereka telah mengkaji dampak potensial pengenaan tarif terhadap penjualan. Mereka menilai cuitan Trump tersebut sebagai tanda-tanda yang signifikan bahwa tarif baru tersebut benar-benar akan diterbitkan pemerintah.
Di bagian lain, produsen mobil asal Jerman belum mengomentari cuitan Trump tersebut. Asosiasi industri automotif Jerman VDA menyatakan bahwa Jerman mengekspor 657.000 ke Amerika. Di sisi lain, produsen mobil Jerman yang juga memiliki pabrik di AS memproduksi sebanyak 804.000 kendaraan di Negeri Paman Sam itu.
Pada tahun 2017, produksi mobil pabrikan Jerman di AS mencapai 15% dari penjualan global merek Mercedes-Benz dan BMW, 5% penjualan global merek VW dan 12% penjualan Audi. Sementara, data menunjukkan bahwa hanya sekitar 7,2% dari mobil yang dijual di AS yang dirakit di Eropa.
Kamar Dagang AS menilai, dengan produksi lokal yang telah meningkat hingga dua kali lipat selama satu dekade terakhir, pengenaan tarif justru akan memukul industri automotif AS dan akan memicu perang dagang secara global.
Trump melontarkan ancaman tersebut pada hari yang sama di mana UE memberlakukan aksi balasan atas pengenaan tarif impor baja dan alumunium oleh AS. Aksi balasan UE tersebut menargetkan ekspor senilai USD3,2 miliar dari AS ke 28 negara anggotanya.
"Jika tarif dan batasan ini tidak segera dilepas, kami akan mengenakan tarif sebesar 20% untuk seluruh mobil yang diekspor (UE) ke Amerika. (Atau) Bikin mobil mereka di sini!" tulis Trump seperti dikutip Reuters.
Bulan lalu, pemerintahan Trump melancarkan penyelidikan mengenai apakah impor automotif menimbulkan ancaman bagi kepentingan nasional. AS saat ini mengenakan tarif sebesar 2,5% atas impor mobil penumpang dari UE dan 25% untuk jenis pickup dan truk. Sementara, UE mengenkan tarif sebesar 10% untuk mobil-mobil impor dari AS.
Pasca-ancaman Trump, European Autos Stocks Index merosot tajam dan ditutup melemah 0,5%. Saham pabrikan mobil seperti Ford Motor Co dan General Motors Co ikut melemah setelah cuitan ancaman Trump namun mengalami rebound dan ditutup menguat.
Sementara, Departemen Perdagangan AS telah menjadwalkan penyelidikan mengenai dampak impor automotif dan suku cadangnya dan berharap menuntaskannya pada akhir bulan Juli atau awal Agustus. Namun demikian, Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan bahwa penyelidikan itu asih dalam tahap awal.
Bulan lalu, Evercore ISI dalam risetnya menyebutkan bahwa pengenaan tarif impor hingga 25% sama saja dengan menghancurkan bisnis impor mobil dari Eropa atau China ke AS. Terkait dengan itu, pabrikan mobil dan setidaknya dua lusin pemasok automotif bersiap mengajukan keberatan atas tarif tersebut sebelum batas waktu 29 Juni.
Sejumlah eksekutif perusahaan automotif AS mengatakan bahwa mereka telah mengkaji dampak potensial pengenaan tarif terhadap penjualan. Mereka menilai cuitan Trump tersebut sebagai tanda-tanda yang signifikan bahwa tarif baru tersebut benar-benar akan diterbitkan pemerintah.
Di bagian lain, produsen mobil asal Jerman belum mengomentari cuitan Trump tersebut. Asosiasi industri automotif Jerman VDA menyatakan bahwa Jerman mengekspor 657.000 ke Amerika. Di sisi lain, produsen mobil Jerman yang juga memiliki pabrik di AS memproduksi sebanyak 804.000 kendaraan di Negeri Paman Sam itu.
Pada tahun 2017, produksi mobil pabrikan Jerman di AS mencapai 15% dari penjualan global merek Mercedes-Benz dan BMW, 5% penjualan global merek VW dan 12% penjualan Audi. Sementara, data menunjukkan bahwa hanya sekitar 7,2% dari mobil yang dijual di AS yang dirakit di Eropa.
Kamar Dagang AS menilai, dengan produksi lokal yang telah meningkat hingga dua kali lipat selama satu dekade terakhir, pengenaan tarif justru akan memukul industri automotif AS dan akan memicu perang dagang secara global.
(fjo)