Realisasi Ekspor RI Periode Mei 2018 Meningkat 10,90%
A
A
A
JAKARTA - Nilai ekspor Indonesia pada periode Mei 2018 mencapai USD16,12 miliar atau meningkat 10,90% dibanding ekspor April 2018. Demikian juga dibanding Mei 2017 meningkat 12,47%.
"Nilai ekspor Mei 2018 sebesar USD16,12 miliar. Kalau dibanding dengan posisi April tahun lalu, berarti terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar 10,90% tetapi dibanding April 2018 yoy berarti masih meningkat," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Menurutnya, penurunan peningkatan ekspor ini terjadi karena ada peningkatan ekspor migas dan nonmigas. Untuk ekspor migas, pada Mei 2018 nilainya sebesar USD1,572,3 juta naik sebesar 28,80%.
"Nilai ekspor minyak mentah masih meningkat sebesar USD522,2juta. Mengalami kenaikan sebesar 81,90% dan ekspor gas itu mencapai 15,51% menjadi USD912,2 juta " imbuh dia.
Sementara ekspor nomigas pada Mei 2018 mengalami kenaikan USD14,548 juta atau meningkat sebesar 9,25% dibandingkan April. Hal ini disebabkan peningkatan timah ke beberapa negara.
"Secara kumulatif ekspor nonmigas mencapai USD68,09 milar atau meningkat 9,81%. Tentunya akan berpengaruh, jumlah hari dalam bulan akan berpengaruh ke ekspor dan impor," tandasnya.
Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2018 mencapai US$74,93 miliar atau meningkat 9,65% dibanding periode yang sama tahun 2017. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD68,09 miliar atau meningkat 9,81%.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2018 terhadap April 2018 terjadi pada tmah sebesar USD177,5 juta (200,74%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar USD88,0 juta (16,83%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Mei 2018 naik 6,16% dibanding periode yang sama tahun 2017, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 32,27%, sementara ekspor hasil pertanian turun 4,34 persen.
Ekspor nonmigas Mei 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD2,09 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,57 miliar dan Jepang USD1,40 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,82%. Selanjutnya ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar USD1,74 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD12,84 miliar (17,14%), diikut Jawa Timur USD8,02 miliar (10,70%) dan Kalimantan Timur USD7,45 miliar (9,94%).
"Nilai ekspor Mei 2018 sebesar USD16,12 miliar. Kalau dibanding dengan posisi April tahun lalu, berarti terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar 10,90% tetapi dibanding April 2018 yoy berarti masih meningkat," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Menurutnya, penurunan peningkatan ekspor ini terjadi karena ada peningkatan ekspor migas dan nonmigas. Untuk ekspor migas, pada Mei 2018 nilainya sebesar USD1,572,3 juta naik sebesar 28,80%.
"Nilai ekspor minyak mentah masih meningkat sebesar USD522,2juta. Mengalami kenaikan sebesar 81,90% dan ekspor gas itu mencapai 15,51% menjadi USD912,2 juta " imbuh dia.
Sementara ekspor nomigas pada Mei 2018 mengalami kenaikan USD14,548 juta atau meningkat sebesar 9,25% dibandingkan April. Hal ini disebabkan peningkatan timah ke beberapa negara.
"Secara kumulatif ekspor nonmigas mencapai USD68,09 milar atau meningkat 9,81%. Tentunya akan berpengaruh, jumlah hari dalam bulan akan berpengaruh ke ekspor dan impor," tandasnya.
Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2018 mencapai US$74,93 miliar atau meningkat 9,65% dibanding periode yang sama tahun 2017. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD68,09 miliar atau meningkat 9,81%.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2018 terhadap April 2018 terjadi pada tmah sebesar USD177,5 juta (200,74%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar USD88,0 juta (16,83%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Mei 2018 naik 6,16% dibanding periode yang sama tahun 2017, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 32,27%, sementara ekspor hasil pertanian turun 4,34 persen.
Ekspor nonmigas Mei 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD2,09 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,57 miliar dan Jepang USD1,40 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,82%. Selanjutnya ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar USD1,74 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD12,84 miliar (17,14%), diikut Jawa Timur USD8,02 miliar (10,70%) dan Kalimantan Timur USD7,45 miliar (9,94%).
(akr)