TKDN Kendaraan Desa Karya Anak Bangsa Sudah Capai 70%

Selasa, 26 Juni 2018 - 17:39 WIB
TKDN Kendaraan Desa Karya Anak Bangsa Sudah Capai 70%
TKDN Kendaraan Desa Karya Anak Bangsa Sudah Capai 70%
A A A
BEKASI - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) guna memacu produksi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). Saat ini, industri dalam negeri telah mampu memproduksi sebanyak 185 jenis komponen atau setara 70% dari nilai total pengembangan alat transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian tersebut.

"Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi pemasok komponen AMMDes, di mana sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM)," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Cikarang, Bekasi, Selasa (26/6).

Menperin mengungkapkan, perkembangan produksi AMMDEs yang dilakukan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) misalnya, sudah pada tahap finalisasi prototipe dan uji coba, dengan dijadwalkan mulai produksi massal pada Januari 2019. "Uji coba lapangan AMMDes dilakukan di kawasan Bogor mulai awal April 2018 dan masih berlangsung sampai saat ini," ujarnya.

Menurut Airlangga, pengujian itu dilakukan terhadap performa dan daya tahan unit AMMDes secara parsial, yang meiputi mesin, sasis, suspensi, transmisi, dan lain-lain. Untuk pengembangan ke depannya, PT KMWI juga menyiapkan beberapa desain platform AMMDes melalui pengembangan power train dan sasis.

"AMMDes ini akan di-launching pada pagelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo," tutur Menperin.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menyampaikan, Kemenperin berkomitmen memberikan dukungan nyata dalam program pengembangan AMMDes.

"Sesuai dengan filosofinya sebagai alat kerja yang multiguna, AMMDes dirancang dengan fungsi multiguna, fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan," paparnya.

Dengan fungsi multiguna tersebut,lanjut Harjanto, AMMDes dapat membantu Kelompok Usaha Bersama (KUB), Koperasi, Gapoktan, Bumdes dan kelompok petani atau nelayan lainnya untuk mengangkut dan memproduksi hasil panennya, membantu memperlancar penyediaan sarana produksi serta membantu mempercepat distribusi barang antara kota dan desa.

Harjanto menambahkan, selain dampak positif di bidang ekonomi, program AMMDes juga membuka peluang bagi pelaku industri untuk menguasai kemampuan bidang penelitian dan pengembangan, terutama rancang bangun dan teknologi desain. "Penguasaan teknologi ini sangat penting sebagai landasan pengembangan dan kemandirian industri dalam negeri ke depan," tegasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5601 seconds (0.1#10.140)