Mentan Genjot Pemanfaatan Lahan Rawa Saat Tinjau HPS 2018
A
A
A
BARITO KUALA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman meninjau persiapan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXVIII 2018 yang digelar di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Oktober mendatang, Jumat (29/6/2018). Hadir pada kunjungan ini Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Asisten Teritorial Mayjen TNI Supartodi, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Pending Dadih Permana dan Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi.
Mentan Amran mengatakan, peringatan HPS tersebut merupakan momentum penting untuk memperkenalkan kepada dunia akan kemajuan pembangunan pertanian, terutama keberhasilan Indonesia memanfaatkan lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif. Karena itu, lahan rawa berpotensi untuk menyediakan stok pangan nasional sehingga kedaulatan pangan terwujud.
“Dengan lahan rawa 1 juta ha yang ada di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan, ada potensi tambahan beras 8 juta ton per tahun jika ditanam 3 kali setahun dan produktivitasnya 5 ton per ha,” ujar Amran.
Lahan rawa yang akan dijadikan lokasi Gelar Teknologi Peringatan HPS XXXVIII 2018 kali ini seluas 4.200 ha yang berlokasi di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pengembangan lahan rawan dilengkapi dengan pembangunan irigasi dan mekanisasi pertanian modern.
“Kami harapkan 4.200 ha lahan rawa sudah terbuka dalam beberapa bulan ini sehingga di HPS nanti sudah bisa ditanami. Anggaran kami kasih khusus untuk Kalsel karena memliki lahan rawa yang potensinya besar,” paparnya.
Untuk mempercepat pengembangan lahan rawa menjadi lahan produktif ini, Amran menyebutkan Kementan memberikan bantuan alat mesin pertanian seperti eskavator sebanyak 40 unit. Dengan begitu, lahan rawa di Barito Kuala cepat menjadi lahan persawahan produktif dan dapat dilanjutkan ke daerah lainnya.
“Eskavator ini akan bergerak ke kabupaten lainya untuk membangun lahan sawah. Sebab, Potensi lahan rawa sangat menjamin ketersedian beras nasional,” jelas Amran.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menambahkan, mengatakan pelaksanaan peringatan HPS 2018 ini sesuai dengan visi Kalsel yakni sebagai provinsi sentra pangan. Sehingga, pemerintah Provinsi Kalsel bersama semua pihak terutama petani siap menyukseskan pelaksanaan HPS agar kedaulatan pangan terwujud sebagaimana harapan Presiden Jokowi kepada Kementan.
“Yang jelas Kalimantan Selatan bersyukur sekali sebagai tuan rumah HPS. Mudah-mudahan semua program yang diturunkan di Kalimantan Selatan dapat sukses menyediakan pangan dan menyejahteraan masyarakat,” katanya.
Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pun siap mendukung penuh pelaksanaan HPS. Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah agar TNI terlibat mendukung percepatan terwujudnya kedaulatan pangan dan sarana bagi TNI berhubungan dekat dengan masyarakat.
“Selama ini, keterlibatan TNI mendukung program pangan hulu ke hilir. Hulu yaitu membuka lahan, seperti lahan hutan dan lahan rawa menjadi lahan pertanian serta mendorong penambahan luas tambah tanam,” terangnya.
Kemudian aspek hilir, TNI bekerja sama dengan Bulog melakukan serap gabah petani. "Tujuannya agar stok pangan nasional khususnya beras terjamin, negara tidak mengalami gejolak ketika stok beras berkurang atau terjadi bencana alam,” tandas Tatang.
Mentan Amran mengatakan, peringatan HPS tersebut merupakan momentum penting untuk memperkenalkan kepada dunia akan kemajuan pembangunan pertanian, terutama keberhasilan Indonesia memanfaatkan lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif. Karena itu, lahan rawa berpotensi untuk menyediakan stok pangan nasional sehingga kedaulatan pangan terwujud.
“Dengan lahan rawa 1 juta ha yang ada di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan, ada potensi tambahan beras 8 juta ton per tahun jika ditanam 3 kali setahun dan produktivitasnya 5 ton per ha,” ujar Amran.
Lahan rawa yang akan dijadikan lokasi Gelar Teknologi Peringatan HPS XXXVIII 2018 kali ini seluas 4.200 ha yang berlokasi di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pengembangan lahan rawan dilengkapi dengan pembangunan irigasi dan mekanisasi pertanian modern.
“Kami harapkan 4.200 ha lahan rawa sudah terbuka dalam beberapa bulan ini sehingga di HPS nanti sudah bisa ditanami. Anggaran kami kasih khusus untuk Kalsel karena memliki lahan rawa yang potensinya besar,” paparnya.
Untuk mempercepat pengembangan lahan rawa menjadi lahan produktif ini, Amran menyebutkan Kementan memberikan bantuan alat mesin pertanian seperti eskavator sebanyak 40 unit. Dengan begitu, lahan rawa di Barito Kuala cepat menjadi lahan persawahan produktif dan dapat dilanjutkan ke daerah lainnya.
“Eskavator ini akan bergerak ke kabupaten lainya untuk membangun lahan sawah. Sebab, Potensi lahan rawa sangat menjamin ketersedian beras nasional,” jelas Amran.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menambahkan, mengatakan pelaksanaan peringatan HPS 2018 ini sesuai dengan visi Kalsel yakni sebagai provinsi sentra pangan. Sehingga, pemerintah Provinsi Kalsel bersama semua pihak terutama petani siap menyukseskan pelaksanaan HPS agar kedaulatan pangan terwujud sebagaimana harapan Presiden Jokowi kepada Kementan.
“Yang jelas Kalimantan Selatan bersyukur sekali sebagai tuan rumah HPS. Mudah-mudahan semua program yang diturunkan di Kalimantan Selatan dapat sukses menyediakan pangan dan menyejahteraan masyarakat,” katanya.
Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pun siap mendukung penuh pelaksanaan HPS. Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah agar TNI terlibat mendukung percepatan terwujudnya kedaulatan pangan dan sarana bagi TNI berhubungan dekat dengan masyarakat.
“Selama ini, keterlibatan TNI mendukung program pangan hulu ke hilir. Hulu yaitu membuka lahan, seperti lahan hutan dan lahan rawa menjadi lahan pertanian serta mendorong penambahan luas tambah tanam,” terangnya.
Kemudian aspek hilir, TNI bekerja sama dengan Bulog melakukan serap gabah petani. "Tujuannya agar stok pangan nasional khususnya beras terjamin, negara tidak mengalami gejolak ketika stok beras berkurang atau terjadi bencana alam,” tandas Tatang.
(akr)