Rencana Mogok Sekarga dan Pilot Garuda Bisa Ganggu Penerbangan Haji

Jum'at, 06 Juli 2018 - 20:58 WIB
Rencana Mogok Sekarga dan Pilot Garuda Bisa Ganggu Penerbangan Haji
Rencana Mogok Sekarga dan Pilot Garuda Bisa Ganggu Penerbangan Haji
A A A
JAKARTA - Rencana mogok Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG), jika direalisasikan dinilai akan mengganggu proses pemberangkatan jamaah haji. Dua asosiasi tersebut diminta untuk membatalkam rencana itu.

"Awalnya, direncanakan saat Ramadhan dan Idul Fitri yang berbarengan dengan mudik Lebaran 2018. Kini, mengancam lagi berdekatan dengan jadwal keberangkatan jamaah haji Indonesia dan Idul Adha. Ini ada apa?" ujar Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS) Ngasiman Djoyonegoro di Jakarta, Jumat, (6/7/2018).

Garuda Indonesia mulai memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018. Keberangkatan jamaah akan dibagi dalam dua gelombang penerbangan. Gelombang pertama menuju Madinah pada 17-29 Juli 2018. Gelombang kedua berangkat ke Jeddah mulai 30 Juli sampai 15 Agustus 2018.

Kementerian Agama (Kemenag) memastikan, pengangkutan udara jamaah haji Indonesia tahun 2018 akan menggunakan jasa maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Ngasiman melihat mogok kerja yang akan dilakukan Sekarga dan APG tidak ada kaitannya dengan hubungan industrial antara karyawan dengan perusahaan. "Masalah yang membelit Garuda ini kental bernuansa politik dan ekonomi," tegasnya.

Jika mogok kerja terjadi, tentunya tak hanya citra Garuda sebagai perusahaan publik yang tercoreng, tapi juga citra pemerintah yang tercoreng karena dinilai gagal dalam menciptakan kondisi aman di tahun politik.

"Dari sisi ekonomi, terlihat ada upaya sistematis untuk membuat kesan manajemen Garuda Indonesia gagal dalam mengelola bisnis," tegasnya.

Padahal, lanjut dia, semua tuntutan karyawan dan pilot sudah dipenuhi manajemen.
Kinerja manajemen mengalami tren positif, semua dapat dilihat dalam laporan keuangan Garuda.

"Jadi, apalagi alasan mereka? Saya menduga mereka yang ngotot mogok kerja hanya kelompok kecil,'' tegas Ngasiman.

Sekretaris Jenderal Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi), Haryo Budi Santoso menegaskan, sekitar 5.000 awak kabin Garuda Indonesia tidak akan ikut serta dalam rencana mogok kerja yang akan dilakukan oleh Sekarga dan APG. "Ikagi tidak ikut mogok kerja," tegas Haryo.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.2992 seconds (0.1#10.140)