Hadapi Perang Dagang, Enggar Akan Berunding dengan AS dan China
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, terkait perang dagang antara Amerika Serikat dan China--dimana pemberlakuan perang tarif dimulai hari ini--pihaknya bakal berunding dengan kedua negara.
"Kita lakukan lobi dulu, baik dengan Amerika Serikat dan China. Kami sudah bicara dengan kedua duta besar mereka, juga sudah mengirim surat kepada pemerintah mereka," ujar Enggar di Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Indonesia, kata dia, memilih untuk tidak melakukan perang dagang. Sebab, itu akan memberikan efek negatif bagi Industri yang bisa menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit.
"Kita memilih untuk tidak melakukan perang dagang. Kita berpendapat trade war itu sesuatu yang tidak baik karena trade war AS dengan China dan Kanada itu, akan memberi dampak tidak baik bagi perdagangan. Kita sudah menyikapi itu dengan melakukan lobi," jelasnya.
Sementara itu, untuk menekan dampak yang lebih besar dari perang dagang AS-China, pemerintah tengah mempercepat perjanjian perdagangan bebas dengan sejumlah negara. Cara ini dilakukan guna menggenjot nilai ekspor.
"Kita menargetkan perjanjian perdagangan bebas dengan Chili dan Palestina bisa rampung dalam waktu dekat. Sedangkan negara-negara lain seperti Tunisia, Mozambik, Maroko, hingga Australia ditargetkan bisa selesai tahun ini," jelasnya.
"Kita lakukan lobi dulu, baik dengan Amerika Serikat dan China. Kami sudah bicara dengan kedua duta besar mereka, juga sudah mengirim surat kepada pemerintah mereka," ujar Enggar di Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Indonesia, kata dia, memilih untuk tidak melakukan perang dagang. Sebab, itu akan memberikan efek negatif bagi Industri yang bisa menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit.
"Kita memilih untuk tidak melakukan perang dagang. Kita berpendapat trade war itu sesuatu yang tidak baik karena trade war AS dengan China dan Kanada itu, akan memberi dampak tidak baik bagi perdagangan. Kita sudah menyikapi itu dengan melakukan lobi," jelasnya.
Sementara itu, untuk menekan dampak yang lebih besar dari perang dagang AS-China, pemerintah tengah mempercepat perjanjian perdagangan bebas dengan sejumlah negara. Cara ini dilakukan guna menggenjot nilai ekspor.
"Kita menargetkan perjanjian perdagangan bebas dengan Chili dan Palestina bisa rampung dalam waktu dekat. Sedangkan negara-negara lain seperti Tunisia, Mozambik, Maroko, hingga Australia ditargetkan bisa selesai tahun ini," jelasnya.
(ven)