Dana Pendidikan 20% Dari APBN, Ini Keinginan Sri Mulyani

Selasa, 10 Juli 2018 - 18:05 WIB
Dana Pendidikan 20%...
Dana Pendidikan 20% Dari APBN, Ini Keinginan Sri Mulyani
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai 20% khusus untuk pendidikan merupakan angka yang besar. Sebab, pada saat yang sama harus mampu mengalokasikan belanja untuk 20% transfer daerah, 5% untuk kesehatan, dan sisanya untuk berbagai kebutuhan lain seperti subsidi, infrastruktur, bayar pegawai negeri, dan lainnya

Sambung dia mengungkapkan, bukan perkara mudah mengemban tugas sebagai bendahara negara. Pasalnya, harus mengalokasikan anggaran dengan tepat dan baik untuk setiap kementerian dan lembaga baik di pusat maupun daerah. Dia membeberkan banyaknya kebutuhan negara yang harus dipenuhi dengan APBN, salah satunya 20% untuk pendidikan.

"Jadi mungkin sekali-kali Bapak, Ibu jadi Menteri Keuangan sehari saja, jadi saya harus menekankan yang penting yakni bermanfaat bagi semua orang," ujar Menkeu di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Lantaran tingginya anggaran yang telah dianggarkan pemerintah, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini ini berpesan pada setiap insan pendidik untuk selalu mengutamakan pembangunan integritas moral anak Indonesia. Sebab, guru di sekolah menjadi kunci cerminan anak bersikap.

Sambung dia menekankan integritas menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Diceritakan olehnya nilai itu juga yang selalu ditanamkan oleh mendiang orang tuanya, Prof Satmoko, yang pernah menjabat sebagai Rektor dan Prof Retno Sri Ningsih sebagai dosen di IKIP Semarang atau kini Unversitas Semarang (Unnes).

"Integritas itu nilai yang tidak diperjualbelikan. Orang tua saya mendidik kami semua seperti itu. Orang tua saya, sangat konsen pada pendidikan. Karena itu (integritas) fondasi awal Ibu Bapak semua membangun watak rakyat Indonesia," katanya.

Menurutnya, dengan sifat pendidik yang suka permisif terhadap pelanggaran-pelaanggaran, maka tak heran bila Indonesia sulit untuk maju. "Jadi anda enggak boleh komplain kemudian, kalau bangsa ini sulit untuk bisa maju. Oleh karena itu, saya ingin mengajak PGRI untuk membangun pendidikan Indonesia," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9747 seconds (0.1#10.140)