Harga Murah, Prajogo Pangestu Tingkatkan Kepemilikan di BRPT
A
A
A
JAKARTA - Prajogo Pangestu selaku pemegang saham utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) diketahui telah melakukan pembelian 22,9 juta saham dari publik yang meningkatkan kepemilikannya menjadi 77,10%.
Kepala Analis Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan, aksi penambahan saham Prajogo di Barito merupakan optimisme pemilik terhadap perusahaan. Sehingga, hal itu akan menjadi sentimen positif bagi investor publik maupun ritel.
Menurutnya, prospek bisnis BRPT akan meningkat pasca akuisisi Star Energy. Sebab, harga saham BRPT saat ini sangat murah. "Efeknya bagus sebagai pemilik melihat harga saham BRPT saat ini sudah murah sekali. BRPT masih di bawah harga wajar, hal ini bisa menjadi menjadi sentimen positif bagi investor publik dan institusi untuk masuk," ujar Kiswoyo di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Berdasarkan hitungan yang ada, harga saham Barito akan makin meningkat hingga diperkirakan posisi harga bisa mencapai Rp3.000 per saham. Dia menambahkan, kenaikan harga saham Barito karena bisnis Barito Pacific tidak memiliki kompetitor.
"Kinerja BRPT utamanya ditopang oleh Chandra Asri dengan bisnis petrokimianya. Di sini kan kebutuhan petrokimia masih banyak dipenuhi impor. Ditambah lagi ada Star Energy akan memberikan nilai tambah lebih bagi Barito," pungkas Kiswoyo.
Sebelumnya, dalam PUT II (rights issue) yang telah selesai pada Juni 2018, Prajogo Pangestu telah melaksanakan haknya sebesar Rp7,4 triliun dan melakukan pemesanan tambahan sebesar Rp1,4 triliun pada harga Rp2.330 per saham yang meningkatkan kepemilikannya dari 71.2% menjadi 77.0%.
Terkait pelaksanaan rights issue, BRPT menggunakan hasil PUT II untuk mengakuisisi Star Energy. Star Energy akan membantu diversifikasi pendapatan BRPT dengan arus kas kontraktual jangka panjang.
Star Energy saat ini memiliki kapasitas 875 megawatt (MW) dan memiliki rencana untuk meningkatkan menjadi 1.200 MW dalam lima tahun ke depan.
Kepala Analis Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan, aksi penambahan saham Prajogo di Barito merupakan optimisme pemilik terhadap perusahaan. Sehingga, hal itu akan menjadi sentimen positif bagi investor publik maupun ritel.
Menurutnya, prospek bisnis BRPT akan meningkat pasca akuisisi Star Energy. Sebab, harga saham BRPT saat ini sangat murah. "Efeknya bagus sebagai pemilik melihat harga saham BRPT saat ini sudah murah sekali. BRPT masih di bawah harga wajar, hal ini bisa menjadi menjadi sentimen positif bagi investor publik dan institusi untuk masuk," ujar Kiswoyo di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Berdasarkan hitungan yang ada, harga saham Barito akan makin meningkat hingga diperkirakan posisi harga bisa mencapai Rp3.000 per saham. Dia menambahkan, kenaikan harga saham Barito karena bisnis Barito Pacific tidak memiliki kompetitor.
"Kinerja BRPT utamanya ditopang oleh Chandra Asri dengan bisnis petrokimianya. Di sini kan kebutuhan petrokimia masih banyak dipenuhi impor. Ditambah lagi ada Star Energy akan memberikan nilai tambah lebih bagi Barito," pungkas Kiswoyo.
Sebelumnya, dalam PUT II (rights issue) yang telah selesai pada Juni 2018, Prajogo Pangestu telah melaksanakan haknya sebesar Rp7,4 triliun dan melakukan pemesanan tambahan sebesar Rp1,4 triliun pada harga Rp2.330 per saham yang meningkatkan kepemilikannya dari 71.2% menjadi 77.0%.
Terkait pelaksanaan rights issue, BRPT menggunakan hasil PUT II untuk mengakuisisi Star Energy. Star Energy akan membantu diversifikasi pendapatan BRPT dengan arus kas kontraktual jangka panjang.
Star Energy saat ini memiliki kapasitas 875 megawatt (MW) dan memiliki rencana untuk meningkatkan menjadi 1.200 MW dalam lima tahun ke depan.
(fjo)